Satwa Liar Berkeliaran di Tengah Jalan di IKN Nusantara, Bagaimana Nasib Mereka?

Satwa Liar Berkeliaran di Tengah Jalan di IKN Nusantara, Bagaimana Nasib Mereka?

Gaya Hidup | indozone.id | Selasa, 15 Maret 2022 - 12:45
share

Sejumlah satwa liar terlihat berkeliaran di jalanan Semboja-Sepaku di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022).

Dalam sejumlah potret hasil jepretan fotografer Antara, Hafidz Mubarak A, hewan-hewan liar yang berkeliaran itu kebanyakan adalah monyet jenis beruk (Macaca nemestrina).

Pada salah satu foto, terlihat seekor beruk berukuran besar melintas di tengah jalan.

ist
Seekor beruk melintas di Jalan Samboja-Sepaku yang masuk ke dalam koridor satwa Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). (ANTARA/Hafidz Mubarak A)

Pada foto yang lain, sejumlah anak beruk terlihat bercengkerama dan bermain di sisi jalan tanpa takut dengan keberadaan sejumlah kendaraan yang melintas.

Lalu, pada foto yang lain, ada pula seekor beruk yang mendekati sebuah mobil berwarna silver.

Di tepi jalan tersebut, terpasang papan peringatan jalur perlintasan satwa liar yang masuk ke dalam koridor satwa Ibu Kota Negara (IKN). Pada koridor satwa IKN Nusantara direncanakan akan dibangun underpass dan flyover sebagai perlintasan satwa liar.

ist
Sejumlah anak beruk (Macaca nemestrina) bermain di tengah Jalan Samboja-Sepaku yang masuk ke dalam koridor satwa Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). (ANTARA/Hafidz Mubarak A)

KSP Jamin Perlindungan

Kantor Staf Presiden (KSP) menekankan Pemerintah memastikan akan melindungi orang utan dan satwa liar lainnya dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

Tenaga ahli utama KSP Wandy Tuturoong menanggapi pemberitaan media asing yang mengkhawatirkan masa depan orang utan akan terdampak oleh pembangunan IKN menyatakan kekhawatiran tersebut memang beralasan.

"Dan itu bagian dari kontrol publik yang harus diapresiasi dan diperhatikan oleh Pemerintah, kata Wandy pada 24 Februari lalu.

ist
Papan peringatan jalur perlintasan satwa liar terpasang di sisi Jalan Samboja-Sepaku yang masuk ke dalam koridor satwa Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). (ANTARA/Hafidz Mubarak A)

Menurut Wandy, untuk mewujudkan IKN, Pemerintah jauh-jauh hari sudah melakukan berbagai kajian, salah satunya Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) kawasan IKN. Pemerintah juga menyusun berbagai dokumen perencanaan termasuk Rencana Induk Ibu Kota Nusantara dengan konsep Forest City IKN.

Kajian tersebut, ujar Wandy, merekomendasikan lima peta jalan pemulihan dan perbaikan lingkungan. Dua di antaranya terkait erat dengan eksistensi orang utan, yakni perbaikan kualitas satwa liar, dan pemulihan ekosistem hutan hujan tropis.

Jadi bukan cuma orang utan saja sebenarnya yang harus dilindungi di wilayah IKN. Namun juga satwa-satwa liar lainnya, seperti kucing kuwuk, burung migran, buaya muara, macan dahan, lutung, dan penyu, katanya lagi.

Wandy menyebut, ada dua rekomendasi KLHS yang masuk dalam masterplan IKN, yakni pusat kegiatan primer di timur IKN dan pusat kegiatan sekunder di utara IKN yang berbatasan langsung dengan nondevelopable land, dikhususkan sebagai pusat kegiatan pendidikan, inovasi dan riset dalam bidang konservasi keanekaragaman hayati.

Sedangkan untuk perlindungan dan perbaikan kualitas satwa, kata dia lagi, dibuat koridor satwa artifisial seperti kanopi dan rambu-rambu satwa berdasarkan Permen LHK No. 23/2019.

Kami dari Kantor Staf Presiden akan berusaha mengawal rekomendasi ini, agar menjadi bagian tak terpisahkan dari perencanaan dan pembangunan IKN. Kami juga berharap partisipasi masyarakat dan aktivis lingkungan untuk menjaga agar konsep IKN yang green dan sustainable ini benar-benar terwujud, ujarnya pula.

Didukung Rehabilitasi Lahan

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan bahwa pembangunan Persemaian Mentawir di dekat Ibu Kota Nusanantara (IKN) akan mendukung upaya rehabilitasi lahan yang mengawali pembangunan IKN, sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

"Bapak Presiden meminta dari 256 ribu hektare areal seluruh daerah otorita IKN, 70 persen adalah tutupan alam dan pepohonan, sekarang baru ada 42 persen, sehingga harus ditambahkan 28 persen lagi untuk bisa hijau semuanya," kata Menteri LHK Siti dalam keterangan KLHK yang diterima di Jakarta, Selasa.

Hal itu disampaikan Menteri LHK Siti saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Senin (14/3).

Siti menjelaskan bahwa diperkirakan untuk tercapai 70 persen atau mencakup lahan seluas sekitar 80 ribu hektare akan selesai tertanam dalam waktu 2-3 tahun dan akan terlihat hasilnya dalam 4-5 tahun.

"Sehingga konsep IKN sebagai green city akan betul-betul terlihat," katanya.

KLHK sendiri tengah membangun Persemaian Mentawir di dekat kawasan inti IKN seluas 120 hektare, dengan area persemaian dan bangunan sekitar 32,5 hektare.

Persemaian itu menggunakan konsep kerjasama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU), yaitu kolaborasi antara KLHK, Kementerian PUPR dan swasta. Persemaian itu dapat memproduksi 15-20 juta bibit per tahun.

Nantinya jutaan bibit yang dihasilkan dari Persemaian Mentawir akan dibawa ke IKN untuk kemudian ditanam di lahan-lahan kritis.

Persemaian Mentawir dalam 6-7 bulan ke depan diharapkan akan dapat memproduksi 15-20 juta bibit pohon, yang antara lain terdiri atas kayu nyatoh, meranti, kapur, gaharu, hingga jambu-jambuan. Dengan penanaman pohon-pohon tersebut, diharapkan akan menarik satwa dan burung-burung untuk masuk ke habitatnya di IKN.

Artikel Menarik Lainnya:

Sederet Penghargaan Fotografi Bertema Satwa Liar Komedi Tahun 2021

Perbatasan Dilonggarkan, Penyeludupan Satwa Liar Meningkat

Ritual Upacara Kendi di IKN Jadi Bukti Bahwa Mitos Masih Dipercaya di Era Modern

Topik Menarik