Wisata ke Pulau Langkawi dengan Kapal Pesiar, Seru Lihat Atraksi Elang
LANGKAWI, iNews.id - Pesona keindahan alam di Langkawi, Malaysia selalu menarik untuk dijelajahi. Apalagi, jika wisatawan dapat beraktivitas mengarungi lautan menggunakan cruise atau kapal pesiar.
Mengarungi lautan di Pulau Langkawi menggunakan cruise dapat menjadi pilihan wisatawan. Terutama bagi Anda yang menginginkan liburan mewah ala selebgram. Perjalanan ini bisa dimulai dari titik Jeti Pelancongan Kuah.
Selama berlayar, Anda bisa melihat keindahan sekitar laut Malaka yang jernih. Mau merasakan sensasi berenang di laut pun diperbolehkan. Kru kapal menyediakan jaring serta alat keselamatan yang mumpuni sehingga membuat kegiatan berenang Anda jadi aman.
Di tengah laut, kru kapal juga memperlihatkan atraksi keren yang bakal memukau penumpang. Yakni memberi makanan kepada Elang dengan cara menaburkan kulit ayam ke laut.
Sekumpulan Elang yang merupakan hewan maskot Langkawi itu bakal langsung menyambar makanannya dengan sigap, kemudian kembali terbang ke atas untuk membawa hasil makanan buruannya ke sarang.
Jangan takut kelaparan selama melakukan perjalanan di kapal cruise ini, ya. Sebab, kru kapal akan menjamu Anda dengan barbeque, termasuk kue lezat khas Melayu seperti Ketayam, karipap, buah malaka, dan keria.
Anda juga bebas mengabadikan foto tercantik dengan latar laut dan pulau-pulau Langkawi yang indah. Merekam momen kebersamaan bersama teman-teman, atau keluarga di pesiar akan menjadi hal tak terlupakan.
Menurut Hakim, salah satu kru kapal cruise Avis Langkawi, biaya yang dipatok untuk bisa menyewa kapal cruise ini adalah RM150 per orang atau sekira Rp516.000, untuk konsep sharing trip. Namun, jika Anda ingin menyewa secara pribadi, harganya adalah RM2500, setara dengan Rp8,6 juta.
"Operasinya setiap hari, ada 2 trip. Day cruise bermula jam 9.30 sampai jam 13.00. Satu lagi sunset cruise , pukul 16.30 sampai 20.00," katanya.
Untuk melakukan aktivitas memberi makan burung elang ini hanya dilakukan dalam trip day cruise. Penumpang juga bakal dibawa ke Pulau Tuba atau Dayang Bunting, yang dipilih sesuai keputusan kapten karena berhubungan dengan kondisi cuaca.