Tinggi, Kutu Kasur di Tulungagung yang Suka Hisap Darah Orang
JATIMTIMES - Hewan kecil yang dikenal dengan istilah Bedbugs atau kutu kasur ini di Tulungagung biasa disebut dengan hewan tinggi. Kata tinggi ini bukan berarti berlawanan dengan rendah, namun istilah ini entah kapan dan siapa yang memulai dipergunakan untuk menunjuk pada hewan penghuni kasur.
Tinggi adalah serangga kecil yang hidup dengan cara mengisap darah. Hewan ini biasanya bersembunyi di sekitar tempat tidur, serta keluar pada malam hari untuk menggigit dan mengisap darah saat seseorang tidur.
Kutu kasur atau tinggi ini merupakan serangga berbentuk pipih dan berwarna kecoklatan. Serangga ini tertarik pada panas tubuh dan gas karbondioksida yang dikeluarkan oleh manusia.
"Sangat mengganggu dan sulit dihilangkan," kata Rodiah (45) menceritakan tentang kasurnya yang di huni hewan tinggi.
Di Tulungagung, cara yang umum dilakukan adalah menjemur kasur dan mencuci kain pembungkus dengan detergen. Namun, cara tradisional lain biasanya dengan menaruh kulit durian di bawah ranjang.
Ramalan Weton Senin Wage: Karakter Keras, Setia, dan Tantangan dalam Meniti Karier dan Rumah Tangga
"Kalau musim durian, kulitnya saya taruh bawah. Hewan tinggi akan pergi dan tak ada lagi," ungkapnya.
Selain itu, cara yang cukup modern dilakukan adalah dengan kapur semut atau sejenis insektisida yang digunakan untuk mengusir serangga. Melansir dari berbagai sumber, hewan kecil ini bisa berbahaya bagi orang yang digigitnya.
Gejala dan Tanda Kutu Kasur
Keberadaan kutu kasur kadang tidak disadari, karena serangga ini hanya keluar untuk mengisap darah pada malam hari. Setelah mengisap darah selama beberapa menit, kutu kasur akan kembali ke tempat persembunyiannya.
Tanda gigitan kutu kasur (bedbugs bites) adalah munculnya bilur kemerahan di kulit yang terasa gatal atau seperti terbakar. Pada orang yang baru pertama kali digigit kutu kasur, gatal tidak akan langsung terasa. Bahkan kadang butuh waktu berhari-hari hingga gatal muncul. Rasa gatal akan lebih cepat terasa bila makin sering digigit oleh hewan ini.
Keberadaan kutu kasur juga dapat dideteksi di tempat tidur, yaitu berupa bekas darah di tempat tidur, noda hitam dari kotoran kutu kasur, muncul bau khas (bau apek) di tempat persembunyian kutu.
Gigitan kutu kasur dapat melukai kulit, terutama bila area bekas gigitan digaruk. Kulit yang terluka tersebut dapat dimasuki oleh bakteri yang dapat memicu infeksi kulit seperti selulitis.