Anggota DPRD Garut Tengok 3 Warga Duafa Yang Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni

Anggota DPRD Garut Tengok 3 Warga Duafa Yang Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni

Terkini | garut.inews.id | Sabtu, 14 Desember 2024 - 21:00
share

GARUT, iNewsGarut.id – Anggota DPRD Garut Yudha Puja Turnawan menengok 3 warga duafa di beberapa lokasi berbeda. Sabtu (14/12/224). Ketiga warga itu tinggal di rumah tidak layak huni.

Lokasi pertama, Yudha menengok Ibu Entin Supriatini seorang janda tua duafa yang tinggal di rumah tidak layak huni di kampung Sukadana RT 02/22, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota.

"Hari ini Saya blusukan menengok warga duafa di beberapa lokasi berbeda. Lokasi pertama saya menengok ibu entin supriatini janda tua duafa yang tinggal di rumah tidak layak huni. Ibu entin supriatini tinggal bersama adiknya ibu nunung sumarni yang juga seorang janda,"ungkapnya.

Ia mendapat informasi tentang kondisi ibu Entin dari salah satu kader PDI-Perjuangan yang tinggal di kampung tersebut.

"Saya mendapat informasi tentang kondisi ibu entin dari kang cahyono purba salah satu kader PDI Perjuangan yang tinggal di kampung sukadana,"ujarnya.

Yudha mengkhawatirkan kondisi atap rumah yang lapuk membahayakan ibu entin dan ibu nunung karena sewaktu waktu bisa rubuh.

Jika hujan makan seisi rumah terendam air. Ibu entin berjualan cimol untuk menghidupi dirinya dan keluarganya.

 

"Harapan saya pemkab garut bisa memberikan bantuan untuk perbaikan rumahnya. Mengupayakan kolaborasi pendanaan dari CSR atau BAZNAS. Saya juga akan melaporkan kondisi ibu entin ke kemensos RI,"harapnya.

Lokasi kedua legislator PDI-Perjuangan itu mengunjungi ibu rosmawati yang tinggal di rumah tidak layak huni di kampung sukaraja RT 01 RW 02 desa jatisari kecamatan karangpawitan. Berdasarkan laporan kang asep muslih wakil ketua PAC PDI Perjuangan kecamatan karangpawitan.

Lokasi ketiga Yudha mengunjungi emak ayi lansia duafa yang tinggal di rumah sangat sempit dengan luas tanah 1,5 tumbak di kamping kiara koneng RT 01 RW 11 kelurahan sucikaler kecamatan karangpawitan.

Emak ayi tinggal di rumah yang kedua dinding rumah adalah tembok rumah orang lain dengan lebar rumah hanya 2 meter. Di era modern ini emak ayi masih menggunakan tungku ( hawu ) untuk memasak.

"Harapan saya pemkab garut bisa memberikan bantuan perbaikan rumah untuk ketiga keluarga yang saya kunjungi,"pungkasnya.

Topik Menarik