RI Siapkan 100 Ribu Ruang Usaha Ekraf dan Serap 600 Ribu Tenaga Kerja

RI Siapkan 100 Ribu Ruang Usaha Ekraf dan Serap 600 Ribu Tenaga Kerja

Ekonomi | okezone | Minggu, 23 Maret 2025 - 07:42
share

Kemenekraf-BSSN dan Kemendag Perkuat Akses Pasar Ekonomi Kreatif dan Keamanan Siber

JAKARTA – Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf)/Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk memperkuat akses pasar bagi produk ekonomi kreatif, meningkatkan kesadaran akan keamanan siber, serta mendukung digitalisasi sektor ekonomi kreatif.

1. Akses Pasar Ekonomi Kreatif

Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menjelaskan, kolaborasi ini merupakan langkah konkret untuk memperluas dampak ekonomi kreatif dengan pendekatan yang lebih holistik. 

“Kami berkomitmen untuk mendukung upaya bersama Kementerian Perdagangan dalam meningkatkan akses pasar yang lebih luas bagi produk ekonomi kreatif hingga market internasional, sehingga ini dapat mendorong program kami yang kami sebut dengan Pasar Ekraf,” ujar Teuku Riefky di di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (23/3/2025). 

2. Serap 600 Ribu Pekerja

Selain itu, dirinya menekankan pentingnya kesadaran pelaku ekonomi kreatif terhadap keamanan siber di era digital. Bersama BSSN, Kemenekraf akan meningkatkan upaya perlindungan data ekonomi kreatif agar sektor ini semakin kuat dan terpercaya. 

Teuku Riefky juga berharap bahwa melalui kerja sama ini, tahun ini dapat tercipta 100 ribu ruang usaha bagi pelaku ekonomi kreatif, yang berpotensi menyerap hingga 600 ribu tenaga kerja.

3. Keamanan Siber

Kepala BSSN, Nugroho Sulistyo Budi menambahkan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan arahan Presiden RI dalam memperkuat pertahanan siber nasional. 

“Kita menerapkan strategi kolaboratif dengan penyelenggara negara, akademisi, swasta, dan komunitas. Karena BSSN bukan satu-satunya pemangku tunggal dalam menjaga keamanan siber, tapi harus dilakukan bersama sebagai pertahanan yang bersifat semesta,” jelasnya.

Menurut Nugroho, kerja sama dengan Kemenparekraf ini juga mendukung penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik yang aman dan andal di sektor ekonomi kreatif. Dengan langkah ini, diharapkan dapat meminimalkan ancaman siber yang berpotensi mengganggu kepentingan nasional, termasuk perlindungan data pribadi masyarakat.

 

3. Ekspor Produk Ekonomi Kreatif

Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyoroti pentingnya meningkatkan ekspor produk ekonomi kreatif. Ia menjelaskan bahwa saat ini, ekspor jasa ekonomi kreatif masih tergolong rendah, sehingga Kemendag meluncurkan program UMKM Bisa Ekspor untuk membantu pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) dalam menembus pasar global.

“Setiap bulan, kami melakukan pitching dan business matching melalui 33 perwakilan perdagangan di luar negeri. Pada bulan Januari, kami telah mencatat 32 kali business matching dan 40 kali pitching, dengan total transaksi mencapai 5,2 juta. Sementara pada Februari, nilai transaksi mencapai 3,5 juta,” jelas Budi.

Meskipun tren transaksi menunjukkan penurunan, Budi optimistis bahwa dengan konsistensi, UMKM akan semakin kuat dalam menghadapi tantangan pasar global. 

“Tujuan utama kami bukan hanya transaksi, tapi bagaimana kita mendorong UMKM dan industri kreatif agar dapat berkembang secara berkelanjutan,” tambahnya.

Dengan adanya MoU ini, diharapkan kolaborasi antara Kemenparekraf, BSSN, dan Kemendag dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi kreatif, memperkuat keamanan digital, serta membuka peluang pasar yang lebih luas bagi pelaku usaha Indonesia di tingkat global.

Topik Menarik