Istana: CPNS Bukan Sekadar Pembukaan Lapangan Kerja tapi Pelayanan Publik

Istana: CPNS Bukan Sekadar Pembukaan Lapangan Kerja tapi Pelayanan Publik

Ekonomi | okezone | Senin, 17 Maret 2025 - 21:38
share

JAKARTA - Istana melalui Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, menegaskan bahwa seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN), termasuk CPNS dan PPPK, bukan sekadar pembukaan lapangan kerja. Namun, CASN harus bertujuan untuk memastikan pelayanan publik yang optimal.

"Ini kan bukan cuma sekedar, jangan jadikan ini hanya sekedar pembukaan lapangan kerja. Itu statementnya Pak Menteri Sekretaris Negara. Karena ini kan CASN itu pelayanan publik, pelayanan masyarakat," kata Hasan kepada awak media di Jakarta, Senin (17/3/2025).

1. Pengangkatan CPNS

Hasan menyampaikan bahwa pemerintah telah melakukan pematangan dan berbagai simulasi terkait pengangkatan CASN yang sempat berpolemik. Berdasarkan hasil kajian tersebut, pengangkatan CPNS akan dipercepat dan paling lambat dilakukan pada Juli 2025, sementara untuk PPPK paling lambat pada Oktober 2025.

"Setelah pemerintah melakukan pematangan, pemerintah melakukan berbagai macam simulasi, pengangkatan CASN bisa dipercepat untuk CPNS paling lambat bulan Juli dan untuk PPPK paling lambat bulan Oktober. Ini tahun 2025, jadi bukan tahun depan," ujarnya. 

 

2. Pengangkatan ASN dari Berbagai Daerah

Dia menjelaskan bahwa pengangkatan ASN dari berbagai daerah saat ini merupakan afirmasi terakhir. Ke depan, seluruh CASN harus mengikuti tes reguler sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan negara.

"Jadi pengangkatan-pengangkatan yang dari daerah-daerah yang banyak itu untuk ASN ini afirmasi yang terakhir. Untuk selanjutnya semua CASN akan mengikuti tes yang reguler. Tes yang sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan negara," jelasnya.

3. CASN Bukan Sekedar Peluang Kerja

Hasan pun mengatakan CASN bukan hanya sekadar peluang kerja, melainkan bagian dari pelayanan masyarakat dan menjadi tulang punggung pemerintahan. 

"ASN itu backbone bangsa kita. Kalau politisi seperti saya, lima tahun bisa hilang. Tapi ASN, mereka akan berpuluh-puluh tahun di situ. Makanya kita butuh kompetensi, analisis jabatan, dan penempatan yang sesuai dengan kebutuhan pemerintah saat ini," tegasnya.

Topik Menarik