Menteri KKP: Susu Ikan jadi Alternatif Menu Makan Bergizi Gratis, Proteinnya Sangat Tinggi!

Menteri KKP: Susu Ikan jadi Alternatif Menu Makan Bergizi Gratis, Proteinnya Sangat Tinggi!

Ekonomi | inews | Selasa, 10 Desember 2024 - 18:18
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa susu ikan akan menjadi salah satu menu alternatif dalam program makan bergizi gratis. Hal itu karena kandungan gizi protein dalam susu ikan sangat tinggi.

"Susu ikan merupakan salah satu alternatif, itu bagian dari inovasi terkait kebutuhan susu yang tinggi sekali, sementara ikan-ikan yang kecil itu bisa diekstrak menjadi tepung yang kemudian berubah menjadi susu. Kandungan proteinnya sangat tinggi, jadi itu suatu alternatif," ucap Trenggono dikutip dari Antara, Selasa (10/12/2024).

Sebelumnya Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Budi Sulistyo memastikan bahwa produk susu ikan nantinya akan masuk ke dalam menu makan bergizi gratis.

Ia menjelaskan, hingga saat ini produk susu ikan gencar diperkenalkan ke dapur-dapur sentral yang telah disiapkan oleh Badan Gizi Nasional dan menurutnya KKP akan terus memantau standar kualitas dari produk tersebut.

"Salah satunya (susu ikan masuk program makan bergizi gratis), nanti kita mengenalkan. Itu ada sekian dapur. Dapur nanti akan beli dan semuanya nanti ketua dapur-nya yang menentukan," ujar dia berapa waktu yang lalu.

Lebih lanjut, Budi menegaskan bahwa KKP akan selalu memantau proses pengolahan dari para produsen susu ikan agar sesuai dengan standardisasi yang sudah ditetapkan, mulai dari kebersihan, pemilihan bahan baku, serta sanitasi.

Selain itu Budi juga menyatakan produksi susu ikan secara domestik sudah mencukupi untuk program makan bergizi gratis dengan pabrik yang telah beroperasi di Indramayu diklaim dapat menghasilkan 30 ton susu ikan per bulan.

"Kalau produksi susu ikan dengan kapasitas yang ada sekarang sudah cukup," ujarnya.

Kehadiran susu ikan dalam program makan bergizi gratis sendiri menjadi salah satu upaya meningkatkan asupan protein masyarakat yang saat ini baru berada di angka 62,3 gram/kapita/hari masih di bawah rata-rata di negara ASEAN.

Topik Menarik