AHY: Setiap Tahun Penurunan Muka Tanah Jakarta Utara Turun hingga 10 Cm
JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan setiap tahunnya muka tanah di Jakarta Utara turun 10 cm. Alhasil, dalam waktu 10 tahun terjadi penurunan hingga 1 meter.
"Muara Baru di Jakarta Utara ini juga termasuk daerah yang land subsidence-nya itu paling parah. Setiap tahun itu bisa turun permukaan tanahnya hingga 10 cm. Jadi kalau 10 tahun itu 1 meter," ucap AHY di Jakarta Utara, Senin (4/10/2024).
Di satu sisi, AHY mengatakan permukaan air laut juga terus mengalami peningkatan akibat pemanasan global. Fenomena inilah yang menurutnya mengancam tenggelamnya wilayah pesisir Jakarta.
"Satu meter itu cukup dalam, tentunya ini bisa terjadi banjir (rob). Kita perlu memproyeksikan bagaimana Jakarta 5, 10, 20 tahun ke depan, apa yang sebetulnya menjadi tantangan kita," tuturnya.
Menurutnya, penurunan muka tanah juga dipercepat salah satunya akibat pengambilan air tanah oleh masyarakat. Akibatnya, salah satu yang menjadi solusi dari pemerintah adalah membatasi penggunaan air tanah.
AHY menjelaskan, Jakarta telah terdapat 3 SPAM tambahan yang nantinya berguna untuk menyuplai kebutuhan air masyarakat. Seperti SPAM Regional Jatiluhur I, SPAM Regional Karian-Serpong, dan SPAM Ir. H. Djuanda.
SPAM Regional Jatiluhur I mampu menyediakan air 4.000 liter per detik, SPAM Regional Karian-Serpong 3.200 liter per detik, dan SPAM Ir. H. Djuanda dengan indikasi sebesar 2.054 liter per detik.
"Kementerian PU selama ini berupaya juga untuk menambah suplai air dari Jatiluhur, dari Karian yang tengah dibangun saat ini agar cukup atau paling tidak mengurangi kebutuhan kita mengambil air tanah," ujar AHY.