Kementan Usul agar Susu di Menu Makan Bergizi Diganti, Apa Alasannya?

Kementan Usul agar Susu di Menu Makan Bergizi Diganti, Apa Alasannya?

Ekonomi | inews | Selasa, 29 Oktober 2024 - 19:23
share

JAKARTA, iNews.id - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyarankan agar susu tidak perlu dimasukkan ke dalam menu program makan bergizi gratis. Menurutnya, selagi pasokan susu masih diimpor, lebih baik mengganti susu dengan sumber protein lain.

"Kita ingin intinya, arahan Presiden adalah, kita meningkatkan ketahanan diri kita, ketahanan pangan kita, ketahanan energi kita, ketahanan produksi kita, kita sebisa mungkin perbanyak ekspor dan kita kurang-kurangi impor," ucap dia saat diwawancarai, Selasa (29/10/2024)

"Tentu saja jika susu memang masih impor ya, maksudnya susu itu memang produksinya belum cukup, kita menyarankan dan kita meminta ke Badan Gizi untuk tidak terlalu memaksa harus minum susu. Jadi bisa susunya disubstitusi ke dalam sumber-sumber protein," tutur Sudaryono.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan pengadaan susu bisa diganti dengan sumber protein lain, misalnya yang berasal dari ayam dan juga telur. Ia menilai skema ini lebih efisien meningkatkan ketahanan pangan, mengingat komoditas ayam dan telur sudah sukses swasembada.

"Jadi kita tidak ingin memaksa, memaksakan harus susu. Karena kan gini, makan bergizi itu kan bukan berarti minum susu. Makan bergizi itu artinya makan dengan jumlah protein yang cukup," ucap dia.

Meski begitu, ia mengaku memiliki keinginan untuk turut menghadirkan susu dalam menu makan bergizi gratis. Namun rencana ini menurutnya akan dilakukan secara perlahan.

Sebab, ia ingin memaksimalkan produksi susu dalam negeri sehingga bisa bermanfaat bagi perekonomian Tanah Air. Apalagi, jika susu yang digunakan berasal dari impor justru akan memberatkan APBN.

"Tentu saja kita ingin ngasih susu. Di beberapa daerah sentra-sentra susu seperti di Banyumas misalnya, di Baturaden kemudian di beberapa sentra susu di Boyolali dan seterusnya, yang dia dekat dengan sentra susu, ada beberapa sekolah yang makan bergizi nanti ada susunya. Susunya diambil dari peternak-peternak yang memang ada di sekitar sekolah itu," ucapnya.

"Sehingga memberikan susu itu sesuai dengan kemampuan produksi kita, kita tidak ingin menambah beban negara dengan kita memaksa susu. Kita ingin betul-betul makan bergizi gratis ini secara ekonomi bermanfaat juga bagi rakyat kita bagi petani kita, bagi peternak kita," kata Sudaryono.

Topik Menarik