Prabowo Perintahkan 4 Menteri untuk Selamatkan Karyawan Sritex dari PHK

Prabowo Perintahkan 4 Menteri untuk Selamatkan Karyawan Sritex dari PHK

Ekonomi | inews | Minggu, 27 Oktober 2024 - 14:00
share

JAKARTA, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan 4 menteri sekaligus untuk membantu menyelamatkan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex dari pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal ini menyusul Sritex yang dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Kota Semarang. 

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menuturkan, kementerian yang dilibatkan di antaranya Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Kementerian Ketenagakerjaan.

"Pemerintah akan segera mengambil langkah-langkah agar operasional perusahaan tetap berjalan dan pekerja bisa diselamatkan dari PHK," kata Agus dalam keterangan tertulis dikutip, Minggu (27/10/2024).

"Opsi dan skema penyelamatan ini akan disampaikan dalam waktu secepatnya, setelah empat kementerian selesai merumuskan cara penyelamatan," tuturnya.

Sebelumnya dikabarkan bahwa Pengadilan Niaga Kota Semarang mengabulkan permohonan salah satu kreditur perusahaan tekstil yang meminta pembatalan perdamaian dalam penundaan kewajiban pembayaran utang yang sudah ada kesepakatan sebelumnya.

Dilansir dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Semarang, PT Sri Rejeki Isman Tbk dinyatakan pailit. Dalam kasus ini, pihak pemohon pailit menyebutkan bahwa Sritex lalai memenuhi kewajiban pembayarannya.

Perusahaan tekstil yang telah beroperasi selama 36 tahun ini telah mengalami masalah keuangan sejak tahun lalu, ketika utang telah melampaui aset.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2023, Sritex memiliki utang total sekitar Rp24,3 triliun. Utangnya terdiri dari utang jangka panjang, utang jangka pendek dan sebagian besar berasal dari utang bank dan obligasi.

Sritex mengungkapkan penyebab turunnya penjualan di industri tekstil. Pertama, kondisi geopolitik perang Rusia-Ukraina serta Israel-Palestina menyebabkan terjadinya gangguan supply chain dan penurunan ekspor karena terjadi pergeseran prioritas oleh masyarakat di Eropa maupun AS.

Kemudian alasan kedua adalah lesunya industri tekstil terjadi karena banjir produk tekstil di China. Hal ini menyebabkan terjadinya dumping harga, di mana produk-produk berharga lebih murah dan menyebar ke negara-negara yang longgar aturan impornya, salah satunya Indonesia.

Topik Menarik