Asyik! BI Bebaskan Biaya Transaksi QRIS Hingga Rp500.000
Bank Indonesia bebaskan biaya QRIS untuk transaksi hingga Rp500.000. (Foto: Ist)
JAKARTA, iNewsSerpong.id — Kabar gembira, Bank Indonesia (BI) membebaskan biaya Merchant Discount Rate (MDR) untuk transaksi QRIS sebesar 0 persen untuk transaksi hingga Rp500.000 di merchant Usaha Mikro (UMI). Berlaku efektif pada 1 Desember 2024.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mendukung daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah.
“Dengan penerapan MDR 0 persen, kami ingin memastikan masyarakat dapat mengakses sistem pembayaran digital dengan lebih mudah dan terjangkau,” ujar Perry dalam konferensi pers pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Oktober 2024 di Jakarta pada Rabu (16/10/2024).
Alami Peningkatan Pesat
Perry mencatat bahwa transaksi QRIS telah mengalami peningkatan pesat sebesar 209,61 persen (year-on-year). Saat ini, jumlah pengguna QRIS mencapai 53,3 juta, dengan total merchant sebanyak 34,23 juta.
QRIS telah berfungsi sebagai pendorong daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelas menengah ke bawah dan sektor informal. Total transaksi QRIS tercatat mencapai 4,8 miliar, melebihi target tahun 2024 yang ditetapkan sebesar 2,5 miliar, dengan kenaikan mencapai 163,63 persen.
Pengguna QRIS saat ini hampir mencapai 82 persen dari target 55 juta, sementara terdapat 34,2 juta merchant terdaftar. Pertumbuhan sektor terbesar berasal dari makanan dan minuman dengan kontribusi 35,9 persen, diikuti oleh restoran dan hotel sebesar 16,93 persen.
Dengan pertumbuhan yang signifikan dan regulasi yang ketat, Bank Indonesia berharap sistem pembayaran QRIS akan semakin diperluas dan diadopsi oleh lebih banyak masyarakat, mendorong inklusi keuangan di seluruh Indonesia.
Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada triwulan III 2024 juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, didukung oleh sistem pembayaran yang aman dan andal. Dari sisi nilai, transaksi BI-RTGS meningkat 16,0 persen (year-on-year) menjadi Rp 45.252 triliun.
Sementara itu, volume transaksi BI-FAST tumbuh 61,10 persen (year-on-year) mencapai 924,89 juta transaksi.
Transaksi digital banking tercatat mencapai 5.666,28 juta transaksi, tumbuh 34,43 persen (year-on-year), dan transaksi Uang Elektronik (UE) juga mengalami peningkatan 29,11 persen (year-on-year) menjadi 4.001,11 juta transaksi.
Di sisi lain, transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/D menurun 8,59 persen (year-on-year) menjadi 1.738,53 juta transaksi, sementara transaksi kartu kredit justru tumbuh 14,84 persen (year-on-year) mencapai 116,97 juta transaksi. (*)