Makin Tajir, Kekayaan Jensen Huang Melonjak Rp62,27 Triliun

Makin Tajir, Kekayaan Jensen Huang Melonjak Rp62,27 Triliun

Berita Utama | inews | Senin, 14 Oktober 2024 - 05:50
share

CALIFORNIA, iNews.id - Kekayaan bersih CEO Nvidia Jensen Huang melesat lebih dari 4 miliar dolar AS atau setara Rp62,27 triliun. Ini terjadi setelah reli saham Nvidia selama berhari-hari dan menambah kekayaan kepala eksekutifnya.

Pada akhir pekan, saham Nvidia ditutup di level 134,80 dolar AS atau naik 7,75 persen dalam sepekan. Harga penutupan tertinggi saham produsen chip tersebut terjadi pada 9 Juli di level 134,91 dolar AS.

Melansir Forbes , Huang merupakan pemegang saham terbesar Nvidia yang menggenggam 75,4 juta saham dan 786 juta saham lainnya yang dimiliki melalui berbagai perwalian dan kemitraan.

Dalam pengajuan peraturan bulan lalu, Huang menuturkan nilai sahamnya meningkat menjadi 114,4 miliar dolar AS dari 109,9 miliar dolar AS.

Saham Nvidia naik hampir 12 persen sepanjang bulan Oktober. Reli ini telah menambah sekitar 12,1 miliar dolar AS terhadap kekayaan Huang.

Pria berusia 61 tahun ini merupakan orang terkaya ke-11 di dunia dengan kekayaan bersih diperkirakan sebesar 117,7 miliar dolar AS atau setara Rp1.832 triliun, menurut data Forbes . Kekayaan Huang telah meningkat sekitar 102 miliar dolar AS sejak 2019, saat dia menduduki peringkat ke-546 orang terkaya.

Sementara itu, Huang diketahui telah menjual saham Nvidia senilai 713 juta dolar AS pada 14 Juni-12 September 2024, menurut pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC). Sebelumnya, Nvidia mengungkapkan Huang berencana menjual hingga 6 juta lembar saham hingga 31 Maret 2025,

Dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar 3,2 triliun dolar AS, Nvidia merupakan perusahaan terbesar kedua di dunia setelah Apple dengan penilaian sebesar 3,4 triliun dolar AS.

Huang, yang telah menjabat sebagai CEO dan presiden Nvidia sejak mendirikan perusahaan tersebut pada 1993, baru-baru ini menyatakan bahwa permintaan akan produk AI di perusahaannya sangat tinggi.

Nvidia, perusahaan yang merancang teknologi AI khusus untuk aplikasi kelas atas, sempat menjadi perusahaan terbesar di dunia pada bulan Juni ketika sahamnya mencapai puncaknya di level 140,76 dolar AS, sebelum jatuh menjadi hanya lebih dari 102 dolar AS pada bulan September.

Topik Menarik