Loyo, Rupiah Hari Ini Ditutup Terkoreksi ke Rp15.165 per Dolar AS

Loyo, Rupiah Hari Ini Ditutup Terkoreksi ke Rp15.165 per Dolar AS

Ekonomi | inews | Kamis, 26 September 2024 - 16:03
share

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (26/9/2024). Rupiah terkoreksi 63 poin atau 0,42 persen ke level Rp15.165 per dolar AS dari sebelumnya di Rp15.102 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menjelaskan, indeks dolar AS menguat setelah reli tertajam sejak awal Juni karena para pedagang menanti pidato dari para pembuat kebijakan utama Federal Reserve di kemudian hari untuk mendapatkan petunjuk tentang laju penurunan suku bunga.

"Meskipun tidak ada katalis yang jelas untuk pemulihan tersebut, para investor tampaknya memiliki pandangan yang lebih bernuansa tentang seberapa agresif penurunan suku bunga AS di masa mendatang, dengan pembicara Fed minggu ini tidak menyampaikan pandangan yang seragam tentang jalan ke depan," kata Ibrahim dalam risetnya, Kamis (26/9/2024).

Data klaim pengangguran AS mingguan akan diteliti dengan saksama pada Kamis malam, mengingat fokus Fed yang beralih ke ketenagakerjaan daripada inflasi. Para pedagang masih mengharapkan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) kedua pada pertemuan The Fed bulan November, tetapi peluangnya turun menjadi 57,4 persen dari 58,2 persen sehari sebelumnya, menurut FedWatch Tool.

Dari sentimen domestik, ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan akan berada di level 5,2 persen pada tahun ini dan berada di level 5,3 persen pada tahun 2025.

Pertumbuhan ini akan didorong oleh kebijakan fiskal yang strategis dan tepat sasaran, serta pendalaman finansial di tengah meningkatnya tantangan di tingkat global.

Pemerintahan baru Prabowo-Gibran nantinya dapat menerapkan kebijakan fiskal yang berdampak besar, di antaranya berfokus pada infrastruktur, hilirisasi, dan sektor teknologi untuk mendorong pertumbuhan yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Selama ini pertumbuhan positif perekonomian nasional masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang menyumbang setengah dari Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, para ekonom optimis Indonesia masih memiliki peluang pertumbuhan yang belum dimanfaatkan melalui investasi bernilai tambah dan kebijakan fiskal strategis yang mendorong produktivitas dan ekspansi ekonomi.

Dari sisi eksternal, aliran investasi asing langsung (FDI) yang stabil dan surplus perdagangan yang kuat sejak tahun 2020 akan semakin mendorong pertumbuhan dan memperluas basis ekonomi.

Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp15.100-Rp15.200 per dolar AS.

Topik Menarik