Investasi Properti di Jakarta bakal Tetap Menarik meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Investasi Properti di Jakarta bakal Tetap Menarik meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Ekonomi | inews | Kamis, 26 September 2024 - 15:16
share

JAKARTA, iNews.id - Property Influencer, Anthony Sudarsono menyebut bahwa iklim investasi sektor properti di Jakarta akan tetap menarik, meskipun pusat pemerintahan sudah berpindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Dengan perpindahan ibu kota, Jakarta masih akan tetap menjadi pusat bisnis.

Hal ini berdampak pada aktivitas di Jakarta hingga perkembangan pembangunan yang mengukuti permintaan pergerakan orang.

"Kalau seberapa besar (keuntungan investasi properti di Jakarta), tergantung bagaimana pembangunan di daerah di sana," ucap Anthony dalam acara Wealth Xpo CIMB Niaga di Jakarta, Kamis (26/9/2024).

Anthony menambahkan, meskipun ibu kota negara pindah ke IKN, Jakarta masih memiliki daya tarik yang kuat sebagai pusat ekonomi dan bisnis. Stabilitas sektor bisnis, ditambah dengan pengembangan infrastruktur transportasi, memastikan bahwa pasar properti di Jakarta tetap menarik bagi investor, terutama di sektor-sektor komersial dan residensial kelas atas.

Dalam kesempatan yang sama, Assistant Vice President of Sinar Mas Land BSD Residential, Andriany Yutanto menuturkan, salah satu aspek yang akan menjadikan Jakarta sebagai pusat bisnis adalah soal kelengkapan infrastruktur, sarana, dan prasana yang sudah terbangun sebelumnya.

Jakarta memiliki infrastruktur yang sudah berkembang, jaringan transportasi yang kuat, dan menjadi pusat bagi perusahaan multinasional dan perbankan. Faktor-faktor ini membuat kota ini masih sangat relevan bagi para investor properti, terutama di sektor perkantoran swasta, komersial, dan residensial kelas atas.

Salah satu hal yang menjadi daya tarik investasi properti di Jakarta adalah proyek-proyek infrastruktur yang terus berjalan. Proyek MRT dan LRT Jakarta akan memperkuat konsep Transit Oriented Development (TOD) di beberapa wilayah.

Dengan pengembangan kawasan-kawasan di sekitar stasiun transportasi massal, minat investasi properti di Jakarta tetap tinggi, terutama untuk sektor residensial dan komersial.

"Jadi memang Jakarta ketika dipinndah ibu kota ke IKN, tetap tidak berubah menjadi pusat perekonomian, karena bayak bisnis yang sudha berjalan. Kalau kami melihat, Sinarmas melihat, Jakarta punya potensi, dan kita masih melihat peluang, sebagai pengembang, kita meluncurkan produk untuk menjawab kebutuhan market kita," ucapnya.

Consumer Banking Marketing Head CIMB Niaga, Deffy Lisa Hardjono mengungkapkan, penyaluran kredit properti pascapengumuman pemindahan Ibukota ke IKN relatif tidak berdampak negatif.

Deffy memaparkan, pertumbuhan kredit properti mulai terlihat sejak April 2024, ketika pertumbuhan mencapai 7,8 persen YoY. Pada Mei 2024, pertumbuhan kredit properti meningkat menjadi 8,8 persen YoY. Tren pertumbuhan terus terjadi pada Juli 2024, mencapai 9 persen YoY.

"Kalau dari bank, kita lihat data yang ada, kita melihat bahwa properti sesudah IKN diumumkan, secara data properti masih menjadi sektor yang seksi," tuturnya.

Topik Menarik