OPEC Kembali Turunkan Proyeksi Permintaan Minyak Dunia di 2024 dan 2025

OPEC Kembali Turunkan Proyeksi Permintaan Minyak Dunia di 2024 dan 2025

Ekonomi | inews | Rabu, 11 September 2024 - 21:28
share

JAKARTA, iNews.id - Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) kembali memangkas proyeksi permintaan minyak dunia pada tahun 2024. Hal ini mencerminkan data yang diterima pada tahun ini dan juga memangkas ekspektasi untuk tahun depan.

Mengutip Reuters , prospek yang lebih lemah semakin menandakan yang dihadapi oleh OPEC+, yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutu seperti Rusia dalam menyeimbangkan pasar. Pada pekan lalu, OPEC+ menunda rencana untuk mulai memompa lebih banyak minyak setelah harga mencapai titik terendah pada tahun ini.

Pada hari Selasa, OPEC dalam laporan bulanan menyampaikan bahwa permintaan minyak dunia akan naik sebesar 2,03 juta barel per hari (bph) pada tahun 2024, turun dari pertumbuhan 2,11 juta bph yang diharapkan bulan lalu. Hingga bulan lalu, OPEC tidak mengubah perkiraan tersebut sejak pertama kali dibuat pada Juli 2023.

Adapun China menyumbang sebagian besar penurunan proyeksi terbaru karena OPEC memangkas perkiraan pertumbuhan China menjadi 650.000 barel per hari pada tahun 2024 dari 700.000 barel per hari. Penurunan ini diakibatkan hambatan dari tantangan ekonomi dan peralihan ke bahan bakar yang lebih bersih.

"Ke depannya, pertumbuhan ekonomi China diperkirakan akan tetap terdukung dengan baik. Namun, hambatan di sektor real estat dan meningkatnya penetrasi truk LNG dan kendaraan listrik kemungkinan akan membebani permintaan solar dan bensin di masa mendatang," tulis OPEC dalam sebuah laporan dikutip, Rabu (11/9/2024).

Harga minyak turun setelah laporan tersebut diterbitkan, dengan minyak mentah Brent diperdagangkan di bawah 71 dolar AS per barel, mendekati harga terendah sejak Maret 2023.

Terdapat perbedaan besar dalam perkiraan pertumbuhan permintaan tahun 2024 karena perbedaan pendapat mengenai China dan laju transisi dunia ke bahan bakar yang lebih bersih. OPEC masih berada di puncak estimasi industri dan masih harus berjuang keras untuk menyamai pandangan Badan Energi Internasional (IEA) yang jauh lebih rendah.

OPEC menyampaikan bahwa pertumbuhan permintaan tahun ini masih di atas rata-rata historis 1,4 juta barel per hari sebelum pandemi Covid-19 pada tahun 2019, yang menyebabkan penurunan penggunaan minyak.

Untuk tahun depan, OPEC memangkas estimasi pertumbuhan permintaan minyak dunia 2025 menjadi 1,74 juta barel per hari dari 1,78 juta barel per hari. Angka ini di kisaran atas yang diharapkan industri.

Sebelumnya, OPEC+ telah menerapkan serangkaian pemangkasan produksi sejak akhir 2022 untuk mendukung pasar, yang sebagian besar berlaku hingga akhir 2025.

Kelompok tersebut seharusnya mulai menghentikan pemangkasan terbaru sebesar 2,2 juta barel per hari mulai Oktober tahun ini, tetapi memutuskan untuk menunda rencana tersebut selama dua bulan setelah harga minyak anjlok.

Laporan OPEC menunjukkan bahwa produksi aktual turun pada bulan Agustus terutama karena kerusuhan di Libya yang mengganggu produksi. OPEC+ memompa 40,66 juta barel per hari pada bulan Agustus, turun 304.000 barel per hari dari bulan Juli, yang disebabkan oleh penurunan di Libya.

Laporan OPEC memproyeksikan permintaan minyak mentah OPEC+, atau minyak mentah dari OPEC bersama negara-negara sekutu yang bekerja dengannya, sebesar 43,8 juta barel per hari pada kuartal keempat, yang secara teori memberikan ruang untuk produksi yang lebih tinggi oleh kelompok tersebut.

Topik Menarik