Komisi VII DPR Minta Target Lifting Migas 1 Juta Barel di 2030 Direvisi, Ini Alasannya

Komisi VII DPR Minta Target Lifting Migas 1 Juta Barel di 2030 Direvisi, Ini Alasannya

Ekonomi | inews | Kamis, 29 Agustus 2024 - 17:23
share

JAKARTA, iNews.id - Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti menyoroti lifting migas yang dalam beberapa tahun terakhir tidak mencapai target. Dia pun menyinggung terkait target lifting 1 juta barel di 2030 yang digaungkan SKK Migas.

"Target kita apalagi selalu digaungkan oleh SKK Migas mengenai 1 juta barrel per day (bpd) di tahun 2030, di mana saat ini bahkan kalau saya baca di tahun 2023 itu (target lifting migas) berada di kisaran 650.000 barrel per day dari target 660.000 barrel per day," kata Dyah Roro dalam keterangannya dikutip, Kamis (29/8/2024).

Dyah menambahkan, lifting migas saat ini masih berada pada angka 576.000 barel per hari, dari target sekitar 635.000 barel per hari pada 2024. Maka dari itu, menurutnya, perlu ada revisi terkait target 1 juta barel tersebut pada 2030.

"Mungkin harus direvisi ulang gitu ya, apakah betul target 1 juta barel (per hari di 2030) ini memungkinkan dan untuk kemudian direalisasikan," tuturnya.

Terlebih, menurutnya, peran ESDM sangat amat besar terhadap SKK Migas, dalam hal ini untuk melakukan pengawasan. Maka, dari itu menurutnya, ada baiknya jika Kementerian ESDM bisa merekrut konsultan yang paham mengenai kalkulasinya. 

"Agar kemudian prediksi ini bisa lebih sesuai. Konsultan kan banyak ada yang latar belakangnya joint research ya. Nah ini harus kita pertimbangkan juga agar target-target kita ini enggak meleset, karena yang kasihan adalah Kementerian ESDM,"  katanya.

Dia juga berharap dengan catatan yang disampaikan, Bahlil Lahadalia yang merupakan Menteri ESDM baru dapat membuat berbagai terobosan baru.

Terkait emisi karbon, dia pun berharap Indonesia bisa semakin mengedepankan transisi energi, terlebih Indonesia merupakan negara yang sudah menandatangani Paris Agreement untuk mengurangi emisi karbon. 

"Penyumbang emisi karbon itu cukup besar di ranah sektor energi salah satunya, di samping sektor Kehutanan dan lain sebagainya," tuturnya.

"Nah ini menjadi PR besar tapi saya yakin bahwa Bapak mampu untuk melakukan perubahan-perubahan ini ke depannya," katanya.

Topik Menarik