Penyaluran Kredit Bank Mandiri Tembus Rp1.532 Triliun hingga Semester I 2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Tembus Rp1.532 Triliun hingga Semester I 2024

Ekonomi | inews | Selasa, 27 Agustus 2024 - 16:51
share

JAKARTA, iNews.id - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan penyaluran kredit konsolidasi mencapai Rp1.532 triliun di semester I 2024, naik 20,5 persen secara tahunan. Kenaikan ini melampaui rata-rata industri perbankan yang tumbuh sebesar 12,36 persen per Juni 2024.

Direktur Keuangan dan Strategi BMRI, Sigit Prastowo menjelaskan, pertumbuhan kredit yang melebihi rata-rata industri perbankan ini tidak lepas dari stabilitas dan perkembangan ekonomi Indonesia, meskipun di tengah dinamika ekonomi global.

Pencapaian ini juga diikuti dengan kualitas aset perseroan yang membaik, sejalan dengan penerapan prinsip kehati-hatian yang berkesinambungan, sistemik, logis dan terukur, ujar Sigit dalam Public Expose Live 2024 secara daring, Selasa (27/8/2024).

Adapun, laju kredit konsolidasi BMRI tumbuh optimal di semua segmen. Penyaluran kredit ke segmen korporasi menjadi kontributor terbesar, dengan realisasi mencapai Rp561 triliun pada kuartal II 2024, meningkat 29,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp433 triliun.

Selain korporasi, segmen komersial mencatat peningkatan kredit sebesar 21,7 persen menjadi Rp262 triliun, sementara kredit UMKM meningkat 6,3 persen mencapai Rp127 triliun. Diikuti dengan laju kredit konsumer yang meningkat 9,02 persen menjadi Rp116 triliun.

Penyaluran kredit tersebut, turut mendorong perolehan aset perseroan yang menembus Rp2.258 triliun secara konsolidasi di akhir Juni 2024. Angka ini naik 15 persen secara tahunan.

Ke depan, tentunya Bank Mandiri akan terus berinovasi dan bertransformasi untuk menghadirkan pelayanan yang lebih baik, tuturnya.

Sigit melanjutkan, pertumbuhan kredit tersebut turut diikuti oleh realisasi laba bersih BMRI secara konsolidasi yang tumbuh 5,23 persen menjadi Rp26,6 triliun pada akhir kuartal II 2024.

Raihan laba bersih turut ditopang oleh pendapatan bunga yang tumbuh sehat sebesar 12,5 persen pada kuartal II 2024. Sementara, pada periode yang sama, pendapatan non bunga perseroan tercatat sebesar Rp19,41 triliun atau tumbuh sebesar 5,74 persen.

Topik Menarik