Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah, Sentuh Rp15.495 per Dolar AS

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah, Sentuh Rp15.495 per Dolar AS

Ekonomi | inews | Selasa, 27 Agustus 2024 - 15:42
share

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar AS pada perdagangan, Selasa (27/8/2024). Rupiah turun 56 poin atau 0,37 persen ke level Rp15.495 per dolar AS dari sebelumnya di Rp15.438.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menuturkan, indeks dolar AS menguat tipis pada hari Selasa dan mata uang utama diperdagangkan secara menyamping imbas kekhawatiran yang masih ada atas ketegangan di Timur Tengah sebagian mengimbangi optimisme investor terhadap pemangkasan suku bunga AS yang akan segera terjadi.

"Namun, mata uang utama bertahan mendekati level tertinggi yang bersejarah dan dolar mendekati level terendahnya dalam lebih dari setahun, dibantu oleh kemungkinan pemangkasan suku bunga AS pada bulan September setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell kurang lebih menyetujui langkah tersebut dalam pidatonya di Jackson Hole pada hari Jumat," kata Ibrahim dalam risetnya, Selasa (27/8/2024).

Presiden The Fed San Francisco Mary Daly juga mengatakan pada hari Senin bahwa pengurangan seperempat poin persentase suku bunga pada bulan depan mungkin terjadi. 

Adapun, siklus kenaikan suku bunga agresif Fed dan ekspektasi tentang seberapa jauh suku bunga AS dapat naik lebih jauh telah menjadi pendorong besar kekuatan dolar selama dua tahun terakhir, membuat mata uang lain, tetap tertekan. Pasar telah sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga bulan depan, dan melihat pelonggaran sekitar 100 basis poin pada akhir tahun.

Dari sentimen domestik, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun bakal berkisar 4,7 sampai dengan 5,5 persen. Angka ini tak beranjak jauh dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan kedua 2024 yakni sebesar 5,05 persen secara tahunan (yoy).

Guna mencapai target pertumbuhan ekonomi ini, pemerintah perlu meningkatkan konsumsi rumah tangga. Hal ini disebabkan telah berakhirnya faktor musiman, seperti hari besar keagamaan nasional (HBKN) dan dampak pelaksanaan pemilu pada semester pertama  2024.

Selain itu, Proyek Strategis Nasional (PSN) dapat meningkatkan investasi, khususnya investasi swasta. Kenaikan stimulus fiskal dari 2,3 persen menjadi 2,7 persen dari PDB diharapkan juga dapat secara efektif memberikan dampak pengganda terhadap perekonomian.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini ditopang kuatnya permintaan domestik dan meningkatnya kinerja ekspor. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga sebagai kontributor utama tumbuh sebesar 4,93 persen (yoy) didorong periode libur hari besar keagamaan dan libur sekolah yang lebih panjang.

Lalu, pemerintah berusaha menjaga daya beli masyarakat dengan mengendalikan inflasi, menaikkan gaji aparatur sipil negara (ASN), memberikan gaji ke-13 dengan tunjangan kinerja 100 persen, serta menciptakan lapangan kerja baru yang lebih besar di awal tahun 2024 sebesar 3,55 juta. 

Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp15.420-Rp15.520 per dolar AS.

Topik Menarik