Aliansi Tekstil Desak Jokowi Pecat Sri Mulyani Imbas Industri Tanah Air Ambruk

Aliansi Tekstil Desak Jokowi Pecat Sri Mulyani Imbas Industri Tanah Air Ambruk

Ekonomi | inews | Selasa, 20 Agustus 2024 - 14:57
share

JAKARTA, iNews.id - Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) mendesak agar Presiden Jokowi memecat Menteri Keuangan Sri Mulyani. Hal itu imbas industri tekstil Tanah Air yang ambruk.

Menurut Koordinator AMTI Agus Riyanto hingga saat ini praktik importasi borongan masih terus terjadi tanpa ada perintah larangan dari para petinggi Kementerian Keuangan. Ia pun berharap keinginan tersebut segera direalisasikan.

"Hal ini sangat mendesak, kami menghindari keterpurukan yang lebih dalam lagi dalam 3 bulan kedepan sebelum pemerintahan baru dimulai," ucap dia dalam pernyataan resminya pada Selasa (20/8/2024).

"Mereka seperti merestui praktik importasi ilegal ini," tutur Agus.

Meskipun pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah membentuk Satgas, Agus menilai kondisi industri masih terpuruk, bahkan semakin memburuk.

Hal ini, menurut Agus karena wilayah kerja Satgas hanya terbatas di pasar dalam negeri padahal permasalahan utamanya ada di Pelabuhan, di mana Bea Cukai terus membuka pintu bagi praktik importasi illegal.

"Hingga saat ini sepertinya tidak ada niatan dari Menteri Keuangan untuk mengatasi permasalahan ucapnya.

Ketua Umum Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya, Nandi Herdiaman juga menyatakan bahwa kondisi IKM masih terpuruk meskipun di bulan Juni ada sedikit order dari konsumsi seragam.

"Kami masih sangat mengharapkan belas kasihan dari pemerintah untuk menolong kami. Di sini kami mengemis keadilan Menteri Keuangan untuk segera melarang praktik impor borongan tegasnya.

Nandi kembali menuturkan bahwa mereka siap bersaing secara fair dengan barang-barang impor, asal sama-sama memenuhi kewajiban perpajakannya.

"Kenapa Menteri Keuangan tega menindas kami yang sudah patuhi ketentuan perpajakan, malah barang impor yang masuk lewat borongan melenggang tanpa bayar bea masuk dan pajak yang seharusnya," ujarnya.

Topik Menarik