Jokowi Siapkan Lahan untuk Investor Asing di IKN, Ini Lokasinya
JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pemenuhan infrastruktur dasar di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN) saat ini masih menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kawasan tersebut terbagi dalam tiga klaster, yakni KIPP 1A, KIPP 1B, dan KIPP 1C.
Jokowi mengatakan, saat ini pembangunan infrastruktur dasar seperti pemenuhan jaringan air, jaringan jalan, jaringan listrik, simpul transportasi masih difokuskan di klaster pertama, KIPP 1A. Karena itu, kawasan ini juga yang akan dijajakan kepada pelaku usaha untuk menanamkan modalnya di IKN.
"Kalau BCA bangun disini, memang jalan di depan dibangun Pemerintah, jalan, listrik, air, semuanya dibangun oleh pemerintah. Memang sampai akhir tahun kita fokus membangun di kawasan ini," ujar Jokowi di IKN, Senin (12/8/2024).
Kepala Negara menambahkan, pengembangan kawasan selanjutnya akan bergeser ke klaster 2, yaitu KIPP 1B yang ditargetkan pengembangannya akan mulai dibangun tahun depan. Kawasan ini yang nantinya akan diperuntukkan bagi calon investor dari luar negeri untuk menanamkan modalnya di IKN.
"Untuk investor diluar KIPP, akan dimulai pembangunan infrastrukturnya bulan Januari 2025, untuk anggaranya, Pak Prabowo sudah menyetujui, untuk percepatan pembangunan infrastruktur di IKN," ucapnya.
Menurutnya, hal ini merupakan sentimen positif akan keberlanjutan proyek ibu koya baru yang dirancang hingga tahun 2045 mendatang. Di samping ada pembiayaan dari pemerintah, diharapkan para pelaku usaha juga bisa berkontribusi untuk membiayai pembangunan IKN melalui investasi.
"Jadi investor tidak perlu ragu komitmen Pemerintah berikutnya," katanya.
Dalam kesempatan yang berbeda, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, investasi awal yang masuk ke IKN memang diprioritaskan untuk para pelaku usaha dari dalam negeri atau PMDN. Investasi klaster pertama ditempatkan paling dengan pusat pemerintahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahaan (KIPP) 1A.
Sedangkan, untuk pengembangan wilayah berikutnya atau investasi klaster 2, baru akan diberikan kepada investor dari asing yang mau masuk ke proyek IKN.
"Pembangunan IKN di klaster pertama sekarang, klaster pertama kita fokus ke PMDN, klaster kedua kita fokus ke asing, asing sudah ada yang mendaftar, tapi belum kita eksekusi," kata Bahlil di Jakarta, Selasa (30/7/2024).
Bahlil mengungkapkan, saat ini sudah ada minat investor asing untuk menanamkan modalnya ke proyek IKN. Namun, dirinya tidak menyebut spesifik perusahaan apa atau dari negara mana yang akan berinvestasi di IKN. Secara umum, Bahlil menggambarkan beberapa negara kawasan, seperti Uni Eropa hingga negara di Asia siap memberikan permodalan ke proyek Ibukota baru tersebut.
"Saya tidak sebut spesifik, tapi ada negara dari Uni Eropa, kawasan Asia ada, Asean ada (rencana investasi ke IKN)," tuturnya.