Pj Gubernur Jatim Serahkan BLT Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau kepada 4.209 Pekerja IHT

Pj Gubernur Jatim Serahkan BLT Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau kepada 4.209 Pekerja IHT

Ekonomi | surabaya.inews.id | Kamis, 4 Juli 2024 - 06:00
share

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Ribuan pekerja di sektor Industri Hasil Tembakau (IHT) menerima Bantuan Langsung Tunai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (BLT DBHCHT). Sebanyak 4.209 pekerja, mayoritas pelinting Sigaret Kretek Tangan (SKT), mendapatkan bantuan sebesar Rp1.031.145 per orang dari Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, di Fasilitas Produksi PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) Kali Rungkut, Surabaya, pada Rabu (3/7/2024).

Dalam sambutannya, Adhy menekankan pentingnya BLT ini untuk meningkatkan kesejahteraan para pekerja di Jawa Timur. "Penerimaan BLT ini diharapkan dapat menambah pendapatan dan membantu memenuhi kebutuhan keluarga para pekerja," ujarnya.

Tahun ini, Pemprov Jatim menerima alokasi DBHCHT dari penerimaan negara sebesar Rp2,77 triliun, yang sudah dianggarkan dalam APBN. Adhy berharap penyaluran BLT ini bisa bermanfaat dan tepat sasaran, memberikan dampak positif bagi para buruh pabrik rokok dan keluarganya.

Penyaluran BLT DBHCHT tahun ini mencakup 13.469 buruh pabrik rokok di berbagai wilayah di Jatim, meningkat dari 9.259 penerima tahun sebelumnya. Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani, menekankan bahwa penyaluran ini tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan penting, termasuk biaya pendidikan anak-anak.

Arief Triastika, Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, menyatakan kebanggaannya menjadi tuan rumah penyaluran BLT. "Penyaluran BLT ini sangat bermanfaat untuk kesejahteraan karyawan kami. Ini memotivasi kami untuk terus menjalankan usaha secara berkelanjutan, memberikan efek positif bagi seluruh pemangku kepentingan di Indonesia, termasuk masyarakat luas," katanya.

 

Arief juga menyoroti bahwa karyawan SKT Sampoerna didominasi oleh perempuan yang berperan ganda sebagai tulang punggung keluarga. Sampoerna aktif memenuhi hak-hak perempuan, seperti cuti melahirkan, menyediakan klinik, dan ruang menyusui. Mereka juga mendukung pengembangan wirausaha para ibu-ibu setelah waktu kerja, memberikan dampak ekonomi positif bagi lingkungan sekitar.

"Syukur alhamdulillah, ibu-ibu SKT yang bekerja di sini telah mampu meningkatkan kesejahteraan keluarganya dan berhasil menyekolahkan anak-anaknya hingga pendidikan tinggi," tutup Arief.

Topik Menarik