Nikel RI Cetak Sejarah Masuk Bursa Dunia, Luhut: Australia Marah

Nikel RI Cetak Sejarah Masuk Bursa Dunia, Luhut: Australia Marah

Ekonomi | inews | Kamis, 6 Juni 2024 - 11:24
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan saat ini produk nikel Indonesia telah tercatat di bursa metal dunia London Metal Exchange (LME). Ini merupakan kali pertama komoditas mineral RI masuk bursa dunia.

Berkat hal itu, kata Luhut, kini Indonesia bisa ikut mengatur harga nikel global.

"Saya juga ingin melaporkan, pertama kali indonesia masuk dalam london mineral exchange (LME), selama ini di ignore, dengan kita masuk maka indonesia, itu mimpi saya, yang menentukan harga nikel di dunia," ujar Luhut dalam Raker bersama Komisi II DPR RI, dikutip Kamis (6/6/2024).

Tak cuma itu, masuknya nikel ke bursa global juga membuat Australia iri dengan Indonesia. Mengingat, Australia juga merupakan negara penghasil nikel terbanyak ke-5 di dunia saat ini.

Namun, kata Luhut, wajar Indonesia bisa masuk karena memiliki kekayaan alam yang hebat.

"Itu sebabnya Australia marah, karena merasa kok Indonesia bisa. Ya kita bisa, bangsa ini hebat kok," tutur dia.

Oleh sebab itu, Luhut optimistis pendapatan Indonesia lewat komoditas nikel itu pada tahun 2028 bisa tembus 75 miliar dolar AS atau setara dengan Rp1.221 triliun.

Sebab menurutnya, lewat kebijakan hilirisasi, terutama untuk komoditas nikel, yang di ekspor nantinya tidak lagi berupa bahan mentah, tapi barang setengah jadi atau jadi yang memiliki harga yang lebih besar ketimbang sekedar berjualan bahan baku saja.

"Tahun 2028 saya kira (ekspor nikel) bisa dekat 75 miliar dolar AS, karena kita sudah produksi kobalt, prekursor, katoda, sel baterai dan lain sebagainya," kata Luhut.

Sekedar informasi tambahan, LME merupakan bursa berjangka dengan pasar opsi sendiri dan kontrak berjangka terbesar di dunia untuk bahan baku dan logam lainnya.

Topik Menarik