Apa Penyebab Penderita Rabies Takut Air?
KINI rabies menjadi penyakit yang ditakuti masyarakat. Apalagi saat ini rabies jadi (KLB), yaitu di Kabupaten Sikka, NTT dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Bahkan Bali juga jadi zona merah rabies.
Hal yang berbahaya dari rabies pada manusia karena bisa menyebabkan seseorang Hydrophobia atau takut air bahkan meninggal dunia.

"Rabies adalah infeksi virus yang menyebar melalui gigitan dari hewan terinfeksi. Tanpa perawatan dini, biasanya berakibat fatal, begitu berada di dalam sistem saraf, virus menghasilkan radang otak akut. Koma dan kematian segera menyusul," keterangan dalam Medical News Today
Lantas apa penyebab orang yang terkena rabies takut air?
Faktanya takut air merupakan salah satu gejala dari seseorang tergigit hewan rabies. Hidrofobia (Hydrophobia) pada Rabies disebabkan oleh rasa sakit yang luar biasa pada pasien saat menelan cairan, termasuk air, dan bahkan air liurnya sendiri.
Rabies cepat atau lambat akan membuat otot lumpuh. "Rasa sakit yang dirasakan penderita saat menelan cairan, termasuk air liur, disebabkan oleh ketidakmampuan otot yang bertanggung jawab untuk mengontrol menelan," keterangan dalam MediCall.
Sehingga mengapa seseorang terkena rabies terlihat takut terhadap air, karena efek otot yang lumpuh ia merasakan sakit untuk menelan cairan. Bahkan pikiran untuk menelan air dapat menyebabkan orang tersebut kejang, sehingga orang tersebut jadi sangat takut terhadap air.
Apabila seseorang sudah merasakan gejala takut air dan koma, kebanyakan orang kemudian meninggal dalam waktu 3 hari. Selama tahap koma, bahkan dengan terapi suportif, hampir tidak ada orang yang selamat dari rabies.
Apakah Benar Anjing Rabies Mati Setelah Gigit Manusia? Sementara burung, ular, dan ikan bukanlah mamalia, jadi mereka tidak bisa tertular rabies dan tidak bisa menularkannya kepada manusia. Hewan liar paling sering membawa rabies di Amerika Serikat itu rakun, sigung, kelelawar, dan rubah.
Sementara untuk penanganan bila sudah tergigit, atau langkah pertolongan pertama, maka harus secepatnya cuci luka gigitan dengan sabun/detergen pada air mengalir selama 15 menit, kemudian beri antiseptik dan sejenisnya.
Kemudian segera di bawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit untuk dilakukan kembali pencucian luka, dan mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR) sesuai dengan indikasinya.










