KPLP Berhasil Evakuasi Kapal Kargo di Perbatasan Singapura
JAKARTA - Tim aksi cepat atau Quick Response Team (QRT) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui kapal patrori Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) berhasil mengevakuasi kapal kargo MSC Faith yang kandas di wilayah perbatasan Indonesia - Singapura.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Capt. Mugen S Sartoto mengungkapkan kapal kargo MSC Faith kandas di sebelah Pulau Batu Berhanti, Kecamatan Belakangpadang, Kota Batam, pada Selasa malam sekitar pukul 20.00 WIB. Kapal berbendera Liberia tersebut tengah membawa ratusan kontainer menuju Yantian China setelah bertolak dari Pelabuhan Singapura.
"Kapal kandas karena kondisi cuaca buruk. Oleh karena itu saya menghimbau kepa da semua pengguna transportasi laut untuk selalu mengutamakan keselamatan dan melakukan pemantauan kondisi cuaca secara berkala," ujarnya, di Jakarta Kamis (2/2) malam.
Dia menambahkan Kapal MV MSC Faith itu diketahui berkapasitas 141.976 GT dengan jenis container carrier. Kapal tersebut milik Mediterranean Shipping Company SA dengan operator PT Buana Lintas Lautan.
"Kapal MSC Faith berhasil lepas dari kandas 00.20 waktu setempat dan berlabuh di area Batu Ampar pukul 01.55 waktu setempat," kata Capt. Mugen.
Sementara itu, KSOP Kelas I Tanjungbalai Karimun, Jon Kenedi mengungkapkan proses evakuasi atau SAR dilaksanakan u dengan mengerahkan kapal patroli KNP 366. Dimana Kapal patroli KPLP langsung meluncur ke lokasi kejadian begitu mendapat informasi.
"Selain itu, kapal patroli KPLP yang meluncur ke lokasi dan membantu proses evakuasi adalah KN Sarotama dan KN Kalimasada milik Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Uban," katanya.
Pada saat kejadian, kata Jon, MSC Faith tengah mengangkut 6153 kontainer dan 24 orang kru termasuk kapten kapal yang berhasil dievakuasi dalam kedaan selamat. Selanjutnya, evakuasi kapal dan survey bawah air untuk mempermudah mengambil langkah dan mengetahui kondisi badan kapal.
"Dari hasil pengecekan kondisi kapal dan survei bawah air, tidak ada temuan kebocoran atau keretakan bawah air, tidak ada kerusakan dan tidak ada oil spil atau tumpahan minyak. Kapal-kapal patroli selalu siaga melakukan evakuasi, dan saat ini seluruh proses evakuasi sudah selesai dilaksanakan dengan cepat berkat kerjasama tim quick respon Ditjen Hubla," tutupnya.