Kemenhub Minta Bandara Banyuwangi Pelihara Konsep Green Airport
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta operator terus mempertahankan konsep Green Airport di Bandara Banyuwangi, Jawa Timur.
Hal ini dikatakan Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Kristi Endah Murni saat melakukan peninjauan fasilitas di Bandar Udara Banyuwangi. Dia juga mengatakan, fasilitas yang tersedia di Bandara Banyuwangi sudah lengkap dan dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa transportasi udara.
"Bandara Banyuwangi ini memiliki arsitektur khas daerah Banyuwangi sekaligus bandara yang mengusung konsep Green Airport. Ciri khas ini harus dipelihara dan dipertahankan. Bahkan dengan mengusung konsep green airport yang menggunakan rumput dan kayu, arsitektur unik Bandara Banyuwangi mendapat penghargaan Aga Khan Award for Architecture 2022, yang merupakan salah satu penghargaan tertinggi dalam bidang arsitektur," kata Kristi dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/1).
Dia juga menjelaskan Bandara Banyuwangi yang berada di Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi berdiri diatas tanah seluas 125,5 Ha. Panjang runway saat ini mencapai 2.450 meter dengan lebar 45 meter sehingga bandara ini dapat melayani pesawat tipe Boeing 737 maupun Airbus A 320.
Untuk sisi darat, kata Kristi terdapat gedung terminal internasional seluas 600 meter persegi yang mampu menampung kapasitas hingga 80 ribu penumpang per tahun, sedangkan gedung terminal domestik berukuran 10.000 meter persegi sehingga mampu menampung kapasitas hingga 500 ribu penumpang per tahun.
"Mudah-mudahan di 2023 ini terjadi peningkatan jumlah penumpang maupun pergerakan pesawat di Bandara Banyuwangi, sehingga mobilitas masyarakat dan barang dari dan ke Banyuwangi serta daerah sekitarnya dapat terlayani dengan baik," ucap Kristi.