Jawaban dari Gugatan Ijazah Palsu: Presiden Jokowi Diminta Tunjukkan Ijazah Asli
Ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia, Refly Harun mengatakan hanya ada satu kunci untuk menyudahi masalah dugaan ijazah palsu di persidangan. Yaitu Presiden Jokowi menunjukan ijazah aslinya.
Nah yang kita tunggu-tunggu memang belum ada, mudah-mudahan nanti hari-hari ke depan Presiden Jokowi bisa menyertakan ijazah aslinya kemudian ditunjukkan di sidang yang terbuka untuk umum, kata Refly melansir dari channel youtubenya, Jumat (21/10/22).
Baca Juga: Pembuktian Keaslian Ijazah Presiden Jokowi Tak Makan Waktu: Tunjukkan Saja Seperti Cara Dokter Tifa dan Amien Rais!
Ia juga menyinggung mengenai pendapat Rocky Gerung yang mengatakan ijazah hanyalah selembar kertas.
Secara filsafat ya memang, barangkali orang punya ijazah dan tidak punya ijazah itu tidak penting ya karena yang paling penting adalah otak yang berpikir, kata Refly.
Kalau menurut versi Rocky karena ijazah itu hanya menunjukkan Anda pernah sekolah tapi tidak menunjukkan anda pernah berpikir. Kira-kira begitu, tetapi masalahnya adalah kalau kita menjadi presiden sebuah negara, tambah dia.
Dalam konteks ini, menurutnya Indonesia yang spesifik maka ada syarat-syarat administratif dan ada syarat substantif.
Baca Juga: Refly Harun Bandingkan Pembuktian Keaslian Ijazah Presiden Jokowi Sama dengan Bertemu Gadis Cantik
Jadi secara administratif harus terpenuhi dan secara substantif juga harus terpenuhi. Tidak boleh kemudian salah satu saja.
Syarat administratifnya tadi salah satunya adalah tamat SMA, kemudian usia minimal 40 tahun. Itu syarat administratif. tapi syarat substantif, ya tentu saja Anda harus punya kemampuan yang paling utama leadership yaitu kepemimpinan, tambah dia.
Refly juga mengatakan akan sia-sia saja untuk meminta keterangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam persidangan.
Barangkali yang berharga dari KPU itu adalah fotocopy legalisir ijazah yang disertakan. Tapi tentu harus ada dasar yang utamanya adalah ijazah yang aslinya karena kalau tidak ada ijazah yang aslinya maka kita tidak punya patokan mana yang benar, kata dia.









