Hutama Karya Habiskan Rp24 Miliar untuk TJSL Tahun Lalu, Ini Penggunaannya
JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) sadar infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi yang dipandang sebagai lokomotif pembangunan nasional dan daerah.
Hutama Karya melakukan tindakan-tindakan CSR untuk bertanggung jawab dalam pengelolaan dari aspek sosial,lingkungan dan tata kelola. Hal ini dinilai untuk berkomitmen mengejar prinsip ESG.
Hutama Karya berkomitmen pada tiga prinsip, diantaranya people, planet dan profit dengan mengadopsi pendekatan Environment, Social and Governance (ESG).
Memulai perjalanan bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, Hutama Karya senantiasa terus meningkatkan kinerja dengan berupaya menciptakan kehidupan yang harmonis dengan masyarakat dan lingkungan.
Lebih lanjut, perseroan menyampaikan CSR Hutama Karya 2021 telah memiliki beberapa program unggulan antara lain Pelayanan Pelanggan yang meliputi HK Toll Apps, Kampanye SETUJU, Operasi Simpatik, serta HK Peduli Lingkungan yang mencakup kegiatan konservasi UPG diJTTS, Green Living, Penghijauan dan Daur Ulang Sampah melalui alat yang ramah lingkungan.
Sepanjang tahun 2021, realisasi anggaran yang disalurkan oleh Hutama Karya untuk Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TSJL) sebesar Rp24,14 miliar. Dari realisasi tersebut, perseroan menyalurkan dana Program Pendanaan UMK sebesar Rp55 juta, Program Unit Community Involvement & Development (CID) sebesar Rp 9,29 miliar.
Lalu untuk program Non Unit CID sebesar Rp14,79 miliar. Dibandingkan dengan realisasi tahun 2020 sebesar Rp44,76 miliar, realisasi tahun 2021 sebesar 53,93% terhadap realisasi di tahun 2020.
Dari sisi sosial, perseroan memperlakukan adil setiap karyawan dengan memberikan hak yang sama tanpa membedakan ras,suku, atau kesetaraan gender juga ikut dijunjung.
Dari sisi perseroan atau tata kelola, Hutama Karya menerapkan prinsip anti korupsi, bersaing secara sehat untuk pekerja dan bisnis,hingga melakukan pengadaan barang dan jasa secara transparan.
Lingkungan pendekatan yang dilakukan perseroan dengan mengembangkan konsep infrastruktur hijau yang menjadi fokus pemerintah saat ini.
Konsep tersebut mencakup sistem alamiah ( natural system ) dan solusi teknis ( engineered solution ). Sejak tahap perancangan, pembangunan, pengoperasian, hingga tahap pemeliharaan, Hutama Karya memperhatikan seluruh aspek yang terkait dalam upaya perlindungan dan penghematan penggunaan sumber daya alam.