Istana Mataram di Plered yang Megah Dibangun oleh Cucuran Keringat 300 Ribu Rakyat Sipil

Istana Mataram di Plered yang Megah Dibangun oleh Cucuran Keringat 300 Ribu Rakyat Sipil

Ekonomi | BuddyKu | Selasa, 13 September 2022 - 09:37
share

JAKARTA, iNewsBlitar - Pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Islam di masa kekuasaan Sultan Amangkurat I berpindah tempat. Pada tahun 1647, Sultan Amangkurat I menggeser pusat pemerintahan dari Karta ke Plered.

Karta merupakan tempat di mana keraton lama berada. Keraton yang terbuat dari kayu itu didirikan Sultan Agung, ayah Amangkurat I pada rentang waktu 1614 dan 1622.

Dalam buku Tuah Bumi Mataram : Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat III, Peri Mardiyono menyebut istana Kerajaan Mataram di Plered dibangun dengan menggunakan bata.

Terletak di Pleret, Bantul, tepatnya di sebelah timur laut Karta. Pembangunan tidak berhenti sampai tahun 1666. Dalam perjalanan sejarah kerajaan Mataram Islam, pada tahun 1680 keraton Plered kemudian juga ditinggalkan.

Sultan Amangkurat II, putera Sultan Amangkurat I memilih pindah ke keraton Kartasura. Hal itu disebabkan huru-hara akibat ketidakstabilan politik di masa Amangkurat I yang sulit dipadamkan.

Sementara pada pembangunan keraton Plered yang megah serta bendungan, Amangkurat I mengerahkan sekitar 300 ribu orang. Tertulis dalam Babad Tanah Jawi, raja putra Sultan Agung yang baru saja naik tahta di Mataram itu ingin membangun istana sendiri.

Ia bermaksud hendak meninggalkan Keraton Kerta yang selama bertahun-tahun, jadi pusat kekuasaan Sultan Agung Hanyakrakusuma, pemimpin terkuat Jawa pada masanya.

Konon Istana Plered yang berdiri megah sekaligus mewah tersusun atas batu bata serta dikelilingi air. Pembangunan Keraton Plered yang lebih megah dan kuat dibanding keraton lama, memakan waktu bertahun-tahun.

Keraton Plered berdiri pada abad 17 dengan gaya arsitektur yang tergolong masih langka. Pada bagian depan keraton terdapat tiga pintu gerbang utama. Ladx pintu gerbang pertama disebut Selimbi. Pada pintu gerbang ini berdiri dengan tegak sebuah benteng, yang dihuni oleh sekitar 1.500 - 1.600 orang.

Benteng ini dijaga oleh para prajurit keraton. Siapa saja yang melintasi gerbang dicatat oleh juru tulis. Setelah gerbang utama, ada gerbang kedua yang disebut gerbang pintu Tadi. Kemudian disusul pintu gerbang ketiga yang disebut Kaliajir. Pintu gerbang ketiga merupakan pusat keraton.

Sekitar 1 - 1,5 mil dari pintu gerbang Selimbi, terlihat alam Mataram yang subur, sawah luas membentang dengan batasan tak terjangkau pandangan mata. Desa - desa Mataram yang subur ditemukan di sepanjang jalan.

Di antara sawah - sawah yang membentang subur itu terdapat area perbukitan yang ditanami pepohonan dan aneka macam buah - buahan. Pintu gerbang Selimbi ini juga merupakan pintu masuk wilayah negara agung Mataram.

Jalan antara gerbang Selimbi dan gerbang Tadi, berjarak 7 mil. Setelah gerbang kedua, akan tampak terlihat pegunungan yang mengitari pusat Kerajaan Plered. Setiap desa di antara kedua pintu gerbang tersebut sangat padat penduduk.

Setiap desa dihuni oleh sekitar 100 - 150 orang, bahkan ada yang mencapai sekitar 1.000 - 1.500 orang. Pusat Kerajaan Mataram dicapai melalui gerbang ketiga, yang dinamai Kaliajir.

Dari gerbang ketiga ini terdapat jalan menuju istana raja, sepanjang 2 mil. Di antara gerbang Kaliajir dan istana raja ini banyak ditemui rumah para pangeran serta berbagai residen. Konon pagar - pagar kota juga dibangun dengan indahnya. Pagar kota ini diperkirakan berukuran luas 2 x 2 mil, dengan ketinggian tembok sekitar 6 - 7 meter.

Di dalam tembok keraton tersebut, terdapat sejumlah komponen yang di antaranya adalah Sitinggil, Bangsal Witana, Mandungan, Sri Menganti, dan Pecaosan. Kemudian juga Sumur Gumuling, tempat memandikan keris pusaka, Masjid Panepen (suronoto), Prabayeksa, Bangsal Kencana, Bangsal Kemuning, Bangsal Manis, Gedong Kuning, dan tempat tinggal abdi dalem Kedhondhong.

Di sebelah utara kompleks keraton terdapat alun - alun yang luasnya sekitar 300 x 400 meter, dengan masjid di sebelah baratnya. Keindahan dan kemegahan bangunan Keraton Plered semakin tampak sempurna karena dilengkapi danau buatan atau yang dinamakan Segarayasa.

Keindahannya ini membuat keraton berfungsi tidak hanya sebagai tempat rekreasi keluarga raja, tetapi juga menjadi tempat perikanan, perairan, dan latihan perang.

Topik Menarik