Ridwan Kamil Akan Promosikan Bendera Produk UMKM Leles Garut ke Negara-Negara G20
GARUT, iNews.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan mempromosikan bendera produk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, kepada petinggi negara-negara Group of 20 (G20). Ridwan Kamil mendorong perajin memproduksi bendera-bendera negara lain anggota G20.
Mudah-mudahan membangkitkan ekonomi Garut dan Jawa Barat. Sekaligus mengharumkan nama Garut dan Jawa Barat ke seluruh Nusantara, kata Ridwan Kamil seusai meresmikan Monumen Pengrajin Bendera Merah Putih di Kecamatan Leles, Senin (22/8/2022).
Bukan hanya promosi ke negara-negara G20, Ridwan Kamil juga berjanji membantu memudahkan pemasaran produk para perajin bendera ini di seluruh Indonesia. Selain itu, Ridwan Kamil juga berjanji membantu para perajin dari sisi permodalan melalui pinjaman perbankan. Sehingga para pelaku UMKM bendera merah putih bisa bangkit pascapandemi, ujarnya.
Terkait pembangunan monumen di Kecamatan Leles, Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menuturkan, wilayah di Garut telah dikenal sebagai salah satu penghasil bendera merah putih secara nasional.
Karena itu, pembangunan monumen ini merupakan bentuk penghormatan kepada para pembuat bendera, sebagai bagian dari memuliakan mereka yang telah mengharumikan Jawa Barat. Ini (monumen) diinisiasi oleh Kapolres Garut dan Kapolda Jabar, serta didukung Bupati Garut dan Gubernur Jabar, tutur Kang Emil.
Dengan monumen itu, kata Kang, dapat mengokohkan Garut sebagai daerah pembuat bendera merah putih. Ekonomi yang khusus di bendera. Ini kelebihan Garut dibanding daerah lain, punya spesialisasi. Ada kampung domba, ada kampung cukur Asgar, ada juga kampung pengrajin bendera merah putih, ucap Gubernur Jabar.
Sementara itu, Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, pembangunan monumen menjadi bentuk legitimasi, penghargaan pemerintah kepada para perajin bendera merah putih. Hal itu dikarenakan bendera dari Garut sudah merambah di seluruh provinsi di Indonesia.
Perajin bendera merah putih asal Garut, disebutnya sudah ada sejak tahun 1967. Makanya dibuat monumen sebagai bagian dari bentuk legitimasi dan penghargaan. Di sini total yang terdata ada 3.500 sampai 4.000 orang pengrajin, semua terdiri dari tiga komponen, mulai pemodal, konveksi, dan penjual, kata Kapolres Garut.
Ke depan, ujar AKBP Wirdhanto Hadicaksono, Polres Garut akan melibatkan dinas tenaga kerja terkait penyerapan tenaga kerja dan pelatihan keterampilan. Kami juga libatkan perbankan untuk masalah modal alat produksi bisa diperoleh tanpa agunan. Lalu BPJS sebagai jaminan sosial. Artinya ketika pelaku ini menjual produk ke luar kota dibutuhkan kepastian keselamatan, ujarnya. FANI FERDIANSYAH