Telemedicine Pet Pawlyclinic Dorong Kemudahan Akses Kesehatan Hewan Peliharaan di ASEAN
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform telemedicine hewan peliharaan yang berbasis di Singapura, Pawlyclinic, hari ini mengumumkan ekspansinya ke pasar Indonesia. Ini bertujuan untuk memberikan pemilik hewan peliharaan akses sesuai permintaan ke perawatan hewan terkemuka di luar Kota Singa.
Co-Founder dan Chief Executive Officer Pawlyclinic Tong Junyong mengatakan, pemelihara hewan tidak perlu lagi menunggu lama dan pengalaman traumatis dengan klinik fisik. Itu karena para pemilik hewan peliharaan yang sibuk sekarang dapat menjangkau dokter hewan yang berkualifikasi secara lebih lancar dan cepat.
"Pawlyclinic memungkinkan mereka untuk mengelola kesehatan hewan peliharaan mereka dan kualitas hidup hewan peliharaan secara keseluruhan dengan lebih baik," kata dia di Jakarta, Selasa (2/8/2022).
Pandemi Covid-19 telah berkontribusi pada peningkatan yang signifikan dalam jumlah adopsi hewan peliharaan di Indonesia, karena banyak yang merasakan dampak positif dari hewan selama mereka tinggal di rumah. Faktanya, kepemilikan hewan peliharaan tumbuh hingga 20 persen setiap tahunnya, dengan pulai Jawa yang menguasai sebesar 60 persen dari keseluruhan pasar.
Junyong mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki populasi hewan peliharaan terbesar di Asia Tenggara. Namun, pengeluaran perawatan hewan peliharaannya per kapita termasuk yang paling rendah, yang mana menunjukkan kurangnya penetrasi yang signifikan dan potensi pertumbuhan yang besar.
"Sebagai salah satu ekonomi internet yang tumbuh paling cepat di kawasan ini dan berdasarkan tanggapan positif awal dari para pemilik hewan peliharaan lokal, kami yakin bahwa populasi pemuda-pemudi dan pemahaman digital di negara ini akan menyambut kenyamanan telemedicine untuk hewan peliharaan mereka," kata Tong.
Meskipun Pawlyclinic tidak bertujuan untuk menggantikan perawatan fisik di klinik, platform ini melengkapi klinik fisik dengan menyediakan akses sesuai permintaan ke perawatan hewan untuk hewan peliharaan dengan kondisi non-darurat. Ini seperti hewan peliharaan yang sedang menjalani perawatan paliatif jangka panjang atau yang mengalami kekurangan nutrisi, kekhawatiran kesehatan, atau perubahan perilaku.
Kenyamanan seperti ini, kata dia, akan mendorong para pemilik hewan peliharaan untuk mempraktikkan perawatan kesehatan hewan peliharaan preventif. Caranya, dengan meningkatkan frekuensi pemeriksaan umum untuk hewan peliharaan mereka, meningkatkan peluang mereka untuk bertahan hidup ketika penyakit pada hewan peliharaan mereka didiagnosis sejak dini, yang seringkali tanpa gejala.
Jika perawatan di klinik diperlukan, Pawlyclinic memberikan dukungan rujukan dalam aplikasi, mengimbangi biaya konsultasi jarak jauh dari total tagihan di klinik jika kunjungan terjadi dalam kurun waktu 48 jam dari kontak virtual awal. Hal ini memungkinkan para pemilik hewan peliharaan menghindari pembayaran biaya dua kali untuk layanan yang sama.
Co-Founder dan Chief Veterinary Officer, Dr. Rachel Tong mengatakan, pihaknya bertujuan untuk memberikan layanan terbaik di kelasnya untuk hewan peliharaan dan pemiliknya. Pihaknya juga ingin mengingatkan masyarakat bahwa telemedicine tidak cocok untuk keadaan darurat. Ini termasuk kasus yang lebih serius yang melibatkan kehilangan kesadaran, luka berdarah besar, kesulitan bernapas, kecelakaan kendaraan, dan jatuh dari ketinggian. Keadaan darurat ini memerlukan konsultasi secara langsung dengan dokter hewan.
"Meskipun demikian, platform kami bertujuan untuk terus memperjuangkan kualitas hidup semua hewan peliharaan di seluruh wilayah dengan menyediakan akses harian yang nyaman ke ekosistem tepercaya dari dokter hewan yang berkualitas," kata sosok yang juga memimpin Spring Veterinary Care, praktik dokter hewan afiliasi Pawlyclinic.