Ternyata Perubahan Iklim dan Konflik yang Menghancurkan Peradaban Suku Maya, Kok Bisa?
Jika kita berpikir bahwa isu perubahan iklim belakangan ini digencarkan oleh dunia, namun kita salah besar. Perubahan iklim sudah menjadi isu di zaman dulu bahkan di masa sejarah suku Maya yang tinggal di daratan Amerika.
Isu perubahan iklim ini bahkan disebut-sebut memicu kehancuran dari peradaban suku tersebut. Salah satu hal yang paling nyata ialah kekeringan yang telah membuat ketegangan sosial yang ada dan akhirnya menyebabkan Mayapan, Ibu Kota suku Maya ditinggalkan.
Dikutip dari Livescience , Mayapan merupakan kota yang amat bersejarah bagi suku Aztec dan juga suku Maya di zamannya. Kota ini menjadi jantungnya peradaban tersebut dalam kehidupan sosial pada zamannya.
Pada masa itu, telah terjadi ketahanan, transformasi, dan keberlanjutan dalam menghadapi tekanan iklim. Mayapan, yang ada dari 1200 hingga 1450 M, sangat cocok untuk meneliti dampak iklim terhadap konflik sipil.
Para sejarawan mengatakan jika peningkatan curah hujan dikaitkan dengan peningkatan populasi di Mayapan. Namun penurunan curah hujan selanjutnya dikaitkan dengan konflik.
"Kekeringan yang berkepanjangan antara 1400-1450 M meningkatkan ketegangan sosial yang ada dan akhirnya menyebabkan kota itu ditinggalkan," kata para peneliti.
Dengan runtuhnya Mayapan, penduduk bermigrasi ke kota lain yang lebih kecil dan sukses dan adaptasi ini memberikan ketahanan skala regional. Migrasi itu memastikan bahwa struktur politik dan ekonomi Maya bertahan hingga abad ke-16 M.