Akuisisi Sampoerna Sejak 2005, Berikut Kiprah Investasi Philip Morris International di Indonesia
Jakarta, Gatra.com- President, South & Southeast Asia, Philip Morris International (PMI), Stacey Kennedy mengatakan, sejak mengakuisisi PT HM Sampoerna Tbk pada 2005 lalu hingga 2021 ini, perusahaan setidaknya telah menginvestasikan sebanyak US$6,1 miliar di Indonesia.
"Kami melihat sejumlah aspek utama dalam pertumbuhan, terkait dengan bagaimana Sampoerna berinvestasi dan berkomitmen terhadap perekonomian (nasional-red)," ungkapnya dalam konferensi persnya, Kamis (21/4).
Tidak hanya sebatas nominal, investasi ini juga mencakup bagaimana komitmen Sampoerna dalam berbagai hal pilar. Misal terkait dengan *pembukaan* lapangan pekerjaan dan kemampuan untuk mendukung komunitas dan juga karyawan.
"Kami fokus pada keselamatan, kesejahteraan, pertumbuhan pribadi, dan kesejahteraan karyawan kami," ujar Stacey. Lalu dalam hal manufaktur sejak akuisisi, kemitraan produksi sigaret pun telah bertambah sebanyak 11 dimana dari 27 menjadi 38 mitra produksi sigaret.
Investasi dan kontribusi penting berikutnya, lanjut Stacey, adalah terhadap penerimaan negara yang dikumpulkan dari pembayaran pajak Sampoerna. "Jadi kalau saya lihat sejak akuisisi pada tahun 2005 sampai sekarang, (kontribusi) ini tumbuh 7 kali lipat," ia menegaskan.
Hal selanjutnya yang Sampoerna dukung adalah ekspor. Indonesia menjadi hub ekspor yang semakin penting di seluruh manufaktur PMI di dunia. "Jadi dari 2005 hingga akhir 2021, ekspor yang kami lakukan (dari Indonesia) telah tumbuh lebih dari 10 kali lipat," tandasnya.
Hal itu berarti mendukung lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia, serta dukungan dan pendapatan bagi perekonomian, dan meningkatkan reputasi Indonesia sebagai pusat investasi dan hub ekspor untuk seluruh dunia.
Stacey mengatakan bahwa PMI memiliki komitmen besar sebagai perusahaan yang terus membantu para perokok untuk membuat perubahan yang lebih baik dari diri mereka sendiri. Pada tahun 2025 PMI berambisi bahwa 50% dari pendapatan bersihnya berasal dari produk bebas asap rokok, dan bukan dari rokok.
"Kami memiliki visi bagi Indonesia, itulah sebabnya kami berinvestasi di fasilitas produksi ini dan tidak hanya untuk kepentingan masyarakat Indonesia, tetapi juga untuk mendukung perekonomian Indonesia untuk mengekspor produk tersebut," jelas Stacey.
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Mindaugas Trumpaitismenambahkan bahwa investasi yang dilakukan PMI menunjukkan kepercayaan perusahaan terhadap perekonomian Indonesia. "Kami sepenuhnya selaras dengan prioritas pemerintah dalam mendorong ekspor. Semua investasi kami tidak hanya fokus untuk pasar domestik, tetapi juga untuk ekspor dan kami sangat bangga akan hal ini," jelas dia.
Hal ini juga lanjut dia, berarti tambahan lapangan pekerjaan, tambahan pusat Research & Development atau sains dan ilmu pengetahuan. Juga meningkatkan kualitas produksi Indonesia.
"Itu rangkuman investasi langsung kami. Dan yang juga penting adalah dampak tidak langsung dari investasi kami. Dan itulah cerita di balik filosofi tiga tangan Sampoerna, untuk kemajuan konsumen, untuk kemajuan mitra bisnis dan karyawan Sampoerna, dan kemajuan Indonesia," pungkasnya.