Pencarian Teguh di Sungai Welo Masih Nihil, Operasi Dilanjutkan Esok
PEKALONGAN, iNEWSDEMAK.ID - Pencarian korban banjir bandang dan tanah longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, pada hari keenam, Minggu (26/1/2025), belum membuahkan hasil. Hingga sore hari, keberadaan Teguh Imanto, korban terakhir yang hilang, masih belum terdeteksi.
"Hingga sore ini hasil pencarian masih nihil," ujar Budiono, anggota tim SAR gabungan. "Untuk keberadaan saudara T belum terdeteksi."
Pada hari keenam ini, tim SAR gabungan fokus menyisir aliran Sungai Welo berdasarkan informasi bahwa korban terakhir diduga hanyut terbawa arus. Tim membagi operasi menjadi empat SRU. Tiga SRU bertugas di lokasi longsor, sementara satu SRU lainnya menyisir Sungai Welo hingga jembatan Doro sejauh 11 kilometer.
Namun, pencarian harus dihentikan lebih awal akibat hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut. Kondisi cuaca ekstrem menjadi salah satu hambatan utama dalam upaya pencarian korban.
"Karena hujan deras, operasi SAR kami hentikan sementara untuk menghindari risiko bagi keselamatan tim," imbuh Budiono.
HMI Seluruh Jakarta Gelar Aksi Demonstrasi di Depan Patung Kuda Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
Menurut rencana, pencarian akan dilanjutkan esok hari. Tim SAR berencana memperluas area pencarian hingga ke muara Sungai Welo dengan harapan dapat menemukan jejak Teguh.
"Besok akan dilakukan lagi penyisiran dari jembatan Doro hingga muara sungai," jelas Budiono.
Keluarga korban terus menantikan perkembangan terbaru dari tim SAR. Meski pencarian sejauh ini belum membuahkan hasil, tim SAR tetap optimistis dapat menemukan korban. Mereka berkomitmen untuk melanjutkan operasi hingga ada kepastian tentang keberadaan Teguh.
Bencana longsor dan banjir bandang di Desa Kasimpar telah menelan korban jiwa dan menyebabkan kerusakan yang signifikan. Pencarian korban hilang menjadi prioritas utama, meski menghadapi berbagai tantangan, termasuk cuaca buruk dan medan yang sulit.
"Operasi hari ini kami tutup sementara dan dilanjutkan besok pagi," pungkas Budiono.