Kebakaran Dahsyat di Los Angeles Bukan Neraka Karma dan Azab Tuhan, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Kebakaran Dahsyat di Los Angeles Bukan Neraka Karma dan Azab Tuhan, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Terkini | cilacap.inews.id | Minggu, 12 Januari 2025 - 09:40
share

CILACAP.iNewscilacap.id - Kebakaran hebat di Los Angeles, Amerika Serikat, telah menghancurkan ribuan rumah dan memaksa lebih dari 180 ribu orang mengungsi sejak 7 Januari 2025.

Tragedi ini menimbulkan berbagai reaksi, mulai dari simpati hingga retorika pedas yang mempolitisasi bencana tersebut.

Beberapa media Iran menyebut kebakaran ini sebagai "neraka Amerika," yang mereka klaim sebagai balasan atas dukungan AS terhadap Israel dalam konflik Gaza.

Namun, fakta ilmiah menunjukkan penyebab sebenarnya jauh dari narasi politis dan religius yang beredar.

Retorika Iran: "Karma Amerika" yang Kontroversial

Media Iran seperti Kayhan, Jam-e Jam, dan Al-Alam mengaitkan kebakaran ini dengan karma atas kebijakan AS di Timur Tengah.

Dalam tajuknya, Kayhan menyebut kejadian ini sebagai “Pemandangan Apokaliptik Karma Amerika.” Mereka membandingkan kehancuran Los Angeles dengan kondisi Gaza dan mengklaim bahwa ini adalah peringatan alam dan Tuhan atas ketidakadilan yang dilakukan Amerika.

Namun, pandangan tersebut menuai kritik global karena dianggap tidak menghormati korban kebakaran. Beberapa tokoh Iran, seperti Mohammad Javad Zarif, justru menyerukan empati dan solidaritas. Zarif menyebut tragedi ini sebagai pengingat bagi dunia untuk lebih manusiawi dalam menghadapi penderitaan.

Faktor Ilmiah di Balik Kebakaran Hebat Los Angeles

Kebakaran di Los Angeles bukanlah hukuman ilahi, melainkan hasil dari kombinasi kondisi alam yang ekstrem dan dampak perubahan iklim.

Para ilmuwan menjelaskan bahwa fenomena ini disebabkan oleh tiga faktor utama: bahan bakar alami berupa vegetasi kering, angin kencang, dan kondisi geografis yang memperparah penyebaran api.

Vegetasi Subur yang Mengering

Hujan lebat yang melanda Los Angeles pada 2024 akibat fenomena El Niño menyebabkan pertumbuhan vegetasi yang pesat. Ketika musim kering tiba, vegetasi tersebut berubah menjadi bahan bakar alami yang sangat mudah terbakar.

Fenomena perubahan cuaca ekstrem dari basah ke kering, atau hydroclimate whiplash, semakin sering terjadi akibat perubahan iklim dan meningkatkan risiko kebakaran hutan.

Angin Santa Ana yang Mempercepat Penyebaran Api

 

Badai Angin Santa Ana, angin panas dan kering dari Gurun California, memperburuk kebakaran ini. Angin ini membawa bara api yang menyebar ke berbagai lokasi, menciptakan kebakaran baru di tempat yang jauh dari titik awal. Angin ini juga membuat api sulit dikendalikan, meningkatkan intensitas kerusakan.

Kondisi Geografis yang Menantang

Los Angeles dikelilingi perbukitan dan ngarai yang mempercepat penyebaran api ke arah atas. Selain itu, jalan sempit di daerah perbukitan menyulitkan evakuasi dan pemadaman kebakaran, membuat korban sulit menyelamatkan diri dari kobaran api.

Perubahan Iklim dan Risiko Kebakaran yang Meningkat

Banyak ilmuwan sepakat bahwa perubahan iklim memainkan peran penting dalam memperburuk kebakaran hutan di seluruh dunia. Peningkatan suhu global menciptakan kondisi yang lebih kering, mempercepat pengeringan vegetasi, dan meningkatkan intensitas angin ekstrem. Penelitian menunjukkan bahwa risiko kebakaran hutan akibat hydroclimate whiplash telah meningkat hingga 66 sejak pertengahan abad ke-20.

Menghadapi Tragedi Tanpa Politisasi

Tragedi kebakaran Los Angeles adalah pengingat akan kerentanan manusia terhadap bencana alam yang diperparah oleh perubahan iklim. Politisasi atau narasi karma tidak membantu korban yang kehilangan rumah, keluarga, dan kehidupan mereka. Sebaliknya, tragedi ini seharusnya menjadi momentum untuk memperkuat mitigasi kebakaran hutan, memperbaiki pengelolaan lingkungan, dan meningkatkan kesadaran global tentang dampak perubahan iklim.

Dunia membutuhkan lebih banyak empati dan tindakan nyata, bukan retorika yang memecah belah. Kini, saatnya bersatu untuk membantu para korban dan mencegah bencana serupa terjadi di masa depan.

Topik Menarik