Pasar Tanah Abang Sepi Dihajar TikTok Shop Doorprize Dan Hiburan Tak Mampu Kerek Penjualan

Pasar Tanah Abang Sepi Dihajar TikTok Shop Doorprize Dan Hiburan Tak Mampu Kerek Penjualan

Nasional | BuddyKu | Senin, 25 September 2023 - 07:33
share

Upaya Pasar Jaya memancing minat masyarakat berbelanja ke Pasar Tanah Abang dengan menggelar hiburan dan menebar doorprize, tidak mendapatkan hasil memuaskan. Pasar ritel terbesar di Asia Tenggara tersebut tetap sepi.

Pedagang Pasar Tanah Abang mengeluh omzet mereka turun drastis. Mereka kalah saing dengan pedagang online yang menjual barang dengan harga murah. Tak cuma itu, daya tarik belanja di platform media sosial (medsos) makin menarik karena di- endorse public figure.

Salah satu pedagang pakaian pesta pernikahan di Pasar Tanah Abang, Joselin mengungkapkan, pengunjung sepi dirasakannya sejak awal 2023. Dan puncaknya saat bulan Ramadan. Pasar Tanah Abang tidak seramai sebelum pandemi Covid-19.

Setelah pandemi kami berharap bisa ramai, normal lagi. Ternyata sama saja, sepi. Karena sekarang masyarakat memilih belanja di live TikTok. Mereka bisa memberikan harga murah karena tidak bayar sewa ruko seperti kami, ucapnya, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Pedagang berharap, Komisi Bidang Perekonomian bisa melakukan upaya dan terobosan agar Pasar Tanah Abang bisa ramai kembali dan bersaing dengan pedagang online.

Kami bukan tidak bisa berjualan online. Tapi kami kalah dengan artis-artis. Kami coba online dan live, tetapi tetap tidak ada yang beli. Jadi tolong diatur dengan ketat syarat-syarat berdagang online, pintanya.

Sebelumnya, untuk menarik minat masyarakat berkunjung ke Tanah Abang, Perumda Pasar Jaya melakukan aktivasi pasar dengan beragam kegiatan.

Manager Humas Perumda Pasar Jaya Agus Lamun mengatakan, aktivasi pasar tersebut dilakukan bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk perbankan.

Aktivasi diisi dengan acara hiburan hingga pembagian doorprize atau hadiah, ujarnya, Kamis (21/9).

Agus menjelaskan, aktivasi tersebut diharapkan membantu pedagang dalam meningkatkan omzet penjualan, termasuk di unit usaha di kawasan Tanah Abang yang dikelola Perumda Pasar Jaya.

Saat ini, kami sedang ada aktivasi bersama BTN (Bank Tabungan Negara) di Pasar Blok B Tanah Abang yang akan berlangsung hingga 16 Oktober 2023, terangnya.

Menurutnya, para pedagang yang menggunakan lokasi eksisting di unit usaha yang dikelola Perumda Pasar Jaya sebetulnya memiliki keuntungan ganda dari perkembangan teknologi digital saat ini. Mereka punya dua market, pertama konsumen yang datang langsung ke pasar dan kedua pembelian secara online, paparnya.

Diungkap Agus, pihaknya sudah gencar melakukan sosialisasi digitalisasi pasar dengan harapan para pedagang bisa cepat adaptasi terhadap pola jual beli secara online.

Dia menyebut, ramai tidaknya pasar juga bergantung pada kebutuhan dan daya beli masyarakat. Sebab, pada saat Lebaran pengunjung Pasar Tanah Abang masih sangat ramai.

Tentu kami akan melakukan upaya-upaya mendatangkan pembeli. Tapi dari sisi pedagang juga harus bisa lebih kreatif dan inovatif, menyesuaikan style berbelanja konsumen, ucapnya.

Agus merinci, pengunjung Pasar Blok B Tanah Abang pada 10 September 2023, mulai pukul 09.00-16.00 WIB tercatat mencapai 16.390 orang. Untuk tanggal 11 September itu bahkan masih mencapai 18.617 pengunjung, paparnya.

Meski begitu, Agus berharap ada perlindungan terhadap produk lokal, khususnya yang dijual oleh pelaku Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) agar tidak kalah bersaing dengan barang-barang impor atau produsen besar.

Sebab, kata dia, banyak pabrik atau produsen besar ikut masuk ke dunia e-commerce dan menjual produknya dengan harga lebih murah.

Inilah yang membuat pedagang di bawah tidak diminati karena harganya kalah bersaing. Meskipun pedagang kita berjualan online, pasti pembeli mencari harga termurah, tandasnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Fraksi PDI Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (22/9). Sidak ini untuk berinteraksi langsung dengan para pedagang dan mengecek kondisi pasar yang menjadi simbol vitalitas perdagangan di Jakarta.

Sidak pertama dilakukan di Blok G, kemudian Blok Adan Blok B. Dalam sidak terlihat banyak kios tutup. Kios yang buka pun sepi pembeli. Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono menyebut, tidak tersambungnya jembatan atau skybridge jadi penyebab sepinya Blok G.

Kenapa tidak terkoneksi? Karena rencana direvitalisasi tapi rencana revitalisasi tidak kunjung dieksekusi. Persoalannya di situ, kata Gembong.

Karena itu, Gembong akan meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI segera melaksanakan rencana revitalisasi pasar.

Sampai hari ini belum ada keputusan. Nah keputusan inilah yang kita diskusikan dengan Pemprov, ujarnya.

Selain itu, mereka kalah saing dengan pedagang online yang saat ini tren live shopping . Ditambah lagi kondisi Blok Gyang kotor dan kurang terawat juga membuat pelanggan enggan datang.

Sementara faktor utama penyebab sepinya Blok Adan B, menurut Gembong, adalah kebiasaan masyarakat yang lebih memilih belanja lewat e-commerce. Ia meminta Pemprov turut memperhatikan pedagang dan membuat pelatihan agar mereka lebih terdidik dan mengikuti perkembangan teknologi digital.

Mudah-mudahan kita bisa mencari jalan keluar sehingga pedagang tradisional tetap tumbuh dan berkembang. Namun, bagaimanapun kita tidak bisa menghambat perkembangan teknologi, ucapnya.

Tidak hanya itu, Gembong menyebut ada beberapa hal yang akan dibahas bersama dengan BUMD DKI Pasar Jaya. Salah satunya, mengenai retribusi.

Sudah sepi, mereka masih dimintai retribusi, persoalannya di situ. Ini yang nanti kita diskusikan dengan pengelola Pasar Jaya agar bisa kita carikan jalan keluarnya, jelasnya.

Dalam waktu dekat ini, lanjut Gembong, pihaknya akan menyampaikan laporan terkait kondisi Pasar Tanah Abang kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Untuk bisa dicarikan jalan keluar supaya pedagang tradisional bisa tetap eksis dan mengikuti perkembangan zaman, tegasnya.

Anggota Fraksi PDIP Wa Ode Herlina yang juga Sekretaris Komisi B DPRD DKI minta Pemprov segera menyiapkan dan mengeluarkan aturan mengenai penjualan produk melalui media sosial dalam hal ini TikTok Shop.

Wa Ode mengaku mendengarkan langsung keluh kesah pedagang Blok Adan Blok B. Menurutnya, sepi pembeli dipicu maraknya aktivitas jual beli di TikTok Shop.

Yang endorse artis, harganya jatuh, bahannya impor sehingga otomatis (omzet) di sini jauh menurun sampai 70-80 persen, ujarnya.

Wa Ode bilang, akan segera berkoordinasi dengan Pemprov dan Pemerintah Pusat untuk menggodok regulasi atau ketentuan dalam berdagang online. Sebab, sepinya pembeli juga berdampak banyak pada sektor usaha lain di Tanah Abang. Misalnya para porter atau jasa angkut barang.

Porter biasanya sehari bisa 20 kali angkut, sekarang dari pagi sampai sore belum ada sama sekali, imbuhnya.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Senin 25/9/2023 dengan judul Pasar Tanah Abang Sepi Dihajar TikTok Shop,Doorprize & Hiburan Tak Mampu Kerek Penjualan

Topik Menarik