Ternyata Ini Alasan Kenapa Banyak Ditemukan Warung Kopi di Aceh

Ternyata Ini Alasan Kenapa Banyak Ditemukan Warung Kopi di Aceh

Berita Utama | BuddyKu | Senin, 3 Juli 2023 - 20:25
share

ACEH merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan budaya minum kopi. Banyak pencinta kopi dari seluruh Indonesia datang ke Aceh untuk mencoba kopi lokal.

Warung kopi di Aceh menjadi tempat paling ramai pengunjung untuk menghabiskan waktu. Lantas, apa yang membuat warung kopi di Aceh sangat populer dan diminati?

Melansir De Atjehers Dari Serambi Mekkah ke Serambi Kopi, alasan kenapa banyak warung kopi di Aceh karena masyarakat Aceh memiliki tradisi minum kopi. Warung kopi menjadi tempat alternatif selain rumah dan perkantoran untuk menghabiskan waktu.

Banyaknya warung kopi di Aceh juga tidak lepas dari sejarah kopi di Indonesia. Berdasarkan sejarah, kopi pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1699 dibawa oleh kapitalis Belanda.

Kopi

Ilustrasi (Foto: Pexels)

Masyarakat Aceh sendiri sudah mengenal tanaman kopi sejak tahun 1804 dari kolonial Belanda.

Namun, masyarakat Aceh baru membudidayakan kopi pada tahun 1908 di dataran tinggi Gayo. Mereka membudidayakan dua jenis kopi yaitu robusta dan arabika.

Belanda menjual kopi arabika ke luar negeri dan masyarakat mengkonsumsi kopi jenis robusta.

Sejak saat itu, kopi menjadi komoditas unggulan di Aceh Barat. Kondisi alam dan cuaca alam Aceh Barat sangat mendukung perkembangan kopi. Awalnya kopi berkembang pesat di daerah Lamno dan Teunom, Aceh Barat.

Kemudian Belanda memperluas perkebunan kopi di Aceh Barat. Kolonial Belanda membawa biji kopi ke Kota Meulaboh untuk diproses. Setelah itu kopi diekspor ke luar negeri khususnya ke Eropa.

Sampai pada tahun 1924 Belanda telah menjadikan Aceh sebagai tanah penghasil kopi terbesar. Tidak hanya di Pantai Aceh Barat saja, tetapi juga di daerah Gayo. Belanda banyak melibatkan investor dari Eropa.

Tradisi minum kopi sendiri sudah berlangsung lama di Aceh. Begitu juga berkembangnya warung kopi pertama di Aceh yang melibatkan pengusaha keturunan Tionghoa. Warung kopi menjadi tempat berkumpul bagi banyak orang.

Warkop Aceh

Warkop Aceh (Foto: sigerblogger.com)

Pahlawan nasional Aceh, Teuku Umar, sebelum wafat pada tahun 1899 sempat mengajak rekannya minum kopi.

\'Beungoh Singoh Geutanyoe Jep Kupi di Keudee Meulaboh Atawa Ulon Akan Syahid\' yang artinya \'Besok pagi kita akan minum kopi di Kedai Meulaboh atau aku akan Syahid\'. Dari ungkapan Teuku Umar tersebut membuktikan bahwa budaya minum kopi di Aceh sudah ada sebelum tahun 1899.

Topik Menarik