IGD Maternal RS Ciremai, Inovasi Layanan Cegah Kematian Ibu dan Bayi

IGD Maternal RS Ciremai, Inovasi Layanan Cegah Kematian Ibu dan Bayi

Gaya Hidup | BuddyKu | Kamis, 22 Juni 2023 - 14:41
share

CIREBON - Rumah Sakit Tingkat III Ciremai terus meningkatkan dan mengembangkan pelayanannya bagi masyarakat. Berbagai program dan inovasi di bidang kesehatan diwujudkan untuk memberikan kenyamanan bagi para pasien.

Sudah hampir satu tahun, RS Ciremai memiliki Instalasi Gawat Darurat (IGD) Maternal yang merupakan pengembangan dari Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) atau pelayanan pada ibu hamil dan melahirkan, serta bayi yang baru lahir.

Kepala RS Ciremai, Letkol Ckm dr. Muchlas Fahmi Sp.OG, mengatakan, IGD Maternal ini berbeda dengan IGD umum, sehingga tempatnya pun terpisah dan dikhususkan.

"RS Ciremai yang berada di wilayah Cirebon yang dijuluki Kota Wali, perlu ada pelayanan IGD khusus untuk kaum wanita yang melahirkan. Karena, di IGD umum pasti ada kaum lelaki, sehingga perlu dipisahkan agar pasien bisa lebih nyaman dan memiliki privasi," kata Muchlas kepada Dialog Indonesia, Rabu (21/6/2023).

Muchlas menjelaskan, pegawai yang menangani pasien di IGD Maternal juga merupakan bidan dan dokter wanita. Dalam memaksimalkan pelayanan Bidan yang bertugas berjumlah 43 orang.

IGD Maternal RS Ciremai.*(Dialog Indonesia/Dok Pen RS Ciremai/)

"Dokter spesialis obgyn pun akan kami siapkan.Namun, saat ini masih dalam proses pengurusan ijin praktik," jelasnya.

Ia menuturkan, pihak juga memudahkan rujukan bekerja sama dengan Sahabat Ciremai yang terdiri Babinsa, tokoh masyarakat, bidan, dan klinik-klinik di Cirebon, serta menyediakan mobil siaga untuk memudahkan pasien atau petugas di luar rumah sakit agar bisa akses ke IGD Maternal. Saat ini masih sering dikeluhkan telatnya penanganan karena tidak adanya sarana transportasi.

"Manfaatnya sangat banyak, seperti dari siaga desa dan puskesmas sudah menjelaskan diagnosanya, sehingga apabila perlu dilakukan operasi maka akan segera disiapkan kamar operasinya. Makanya, meski pasien belum datang, kami sudah siap agar pertolongan bisa lebih cepat dan tanggap," tuturnya.

Muchlas juga mengungkapkan, dalam mengantisipasi kebutuhan darah saat persalinan, pihaknya juga memiliki program Siagara (siap antar jaga darah). Dimana, perdarahan merupakan permasalahan yang kerap ditemui hingga mengakibatkan kematian.

"Kami ingin dalam persalinan tidak ada kendala dalam ketersediaan stok darah, makanya kami siapkan petugasnya," ungkapnya.

Sejumlah fasilitas untuk pasien juga akan disiapkan diantaranya mushola, pojok asi ibu menyusui, toilet khusus pasien wanita disable, dan fasilitas lainnya agar lebih nyaman.

"IGD Maternal ini tidak hanya untuk ibu saja, tetapi juga bayi yang baru lahir. Kami memiliki fasilitas ruang NICU kegawat daruratan pada neonatal," paparnya.

Berdasarkan monitor BPJS, menurut Muchlas, jumlah pasien yang datang langsung mengalami penurunan. Saat ini banyak pasien yang diantar oleh Sahabat Ciremai melalui siaga desa dan penjemputan, sehingga lebih terkontrol saat datang hingga tindakan di rumah sakit. Hal itu yang akan menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

"Itu salah satu alasan kami mendirikan IGD Maternal. Namun tujuan secara nasional RS Ciremai berusaha memantau perkembangan janin sejak dalam rahim hingga dilahirnya. Terlebih saat ini stunting menjadi permasalahan pemerintah yang sedang diupayakan menurun angkanya," ujarnya.

Ruang layanan IGD Maternal RS Ciremai.*(Dialog Indonesia/Dok Pen RS Ciremai/)

Inovasi terbaru RS Ciremai ini, lanjut Muchlas, satu-satunya di wilayah Cirebon rumah sakit yang memiliki IGD Maternal. Hal ini merupakan salah satu pengabdian kepada masyarakat Cirebon.

"Saat-saat genting itu ada di jam 10 malam, dimana bidan-bidan itu sudah lelah mengontrol pasiennya dengan berbagai masalahnya, kami siap melayani 24 jam. Hal ini yang membuat bidan di daerah merasa lebih tenang," tambahnya.

Ia berharap, keberadaan IGD Maternal RS Ciremai ini akan lebih dikenal masyarakat, sehingga bisa lebih dirasakan manfaatnya bagi warga yang membutuhkan pertolongan persalinan.

"Saat ini memang baru disosialisasikan melalui Ikatan Bidan Indonesia wilayah Cirebon, namun apabila IGD Maternal RS Ciremai lebih luas lagi dikenal masyarakat akan lebih baik. Para suami yang mengantarkan istrinya pun akan tenang dengan layanan khusus dan sigap dari tim kami yang semuanya perempuan," pungkasnya.***

Topik Menarik