Prof Amin Abdullah Sebut PTMA Berkontribusi dalam Pengembangan Peradaban Islam
BANTUL, iNews.id - Cendekiawan Muslim Indonesia Prof Amin Abdullah menyebut Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) memiliki kontribusi dalam pengembangan ilmu dan peradaban. Perguruan tinggi menjadi salah satu institusi yang dapat menjadi sumber pengembangan keilmuan.
Menurut Amin, krisis kebudayaan Islam terjadi pada abad ke-12 hingga 13 yang menjadi penyebab kemunduran peradaban Islam. Padahal pengembangan keilmuan dan kebudayaan dapat memicu majunya sebuah peradaban.
Pada masa dinasti Abbasyiyah, peradaban Islam mengalami kemajuan yang disebabkan perkembangan ilmu pengetahuan berupa kolaborasi dari seluruh ilmuwan pada saat itu, sekaligus perkembangan budaya berupa keterbukaan pemikiran, toleransi dan kesetaraan, kata dia dalam Pengajian Ramadhan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), di Masjid KH Ahmad Dahlan Selasa (4/4/2023).
Pada era saat ini, muncul minat untuk membangkitkan kembali tujuan sosial dari didirikannya pendidikan perguruan tinggi. Tidak hanya terjadi di kalangan Islam, namun di Eropa dan Amerika pun kembali menggaungkan kampanye re-emerging interest in the social purpose of higher education.
Guru besar ilmu filsafat ini menyampaikan unsur-unsur yang telah dan selalu dipenuhi PTMA dalam mengamalkan tujuan sosial dari perguruan tinggi demi menjaga pengembangan ilmu dan peradaban. Pertama berupa peran sosial yang dimiliki oleh dosen dan karyawan.
Dengan begitu, dapat mengenalkan ide-ide kemajuan, kesetaraan dan kejujuran dari Muhammadiyah kepada seluruh lapisan masyarakat, katanya.
Poin kedua dengan meninggalkan cara berfikir yang egois dan sempit, menjadi karakter yang lebih terbuka. Pendidikan tinggi itu sudah berada di tingkat paling atas. Namun, jika output yang dihasilkan itu turun derajatnya dan berpikiran rendah, maka apa artinya kita mendirikan PTMA jika alumninya berpikiran rendah dan sempit, ujar Amin.
Selain kontribusi di bidang sosial, PTMA juga berkontribusi dalam bidang sains. Muhammadiyah melalui PTMA harus berijtihad untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan.
Kalau ingin mengembalikan peradaban Islam yang berkemajuan, harus fokus mengembangkan dana riset untuk menunjang penelitian ke depan, katanya.