Jurus Mendag Dongkrak Ekspor Ekraf dan Tembus Pasar Dunia

Jurus Mendag Dongkrak Ekspor Ekraf dan Tembus Pasar Dunia

Berita Utama | okezone | Minggu, 23 Maret 2025 - 09:26
share

JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan ekonomi kreatif (ekraf) memiliki potensi besar untuk ekspor. Meski saat ini kontribusinya masih tergolong rendah. 

1. Perluas Akses Ekspor Produk Ekraf

Untuk meningkatkan daya saing produk ekonomi kreatif di pasar global, Kementerian Perdagangan telah menyiapkan program UMKM Bisa Ekspor, yang menghubungkan pelaku usaha dengan pasar internasional melalui mekanisme pitching dan business matching.

“Produk jasa kita ekspornya belum begitu banyak. Nah, kami menyiapkan program UMKM Bisa Ekspor. Jadi setiap bulan kami melakukan pitching dan business matching,” ujar Budi di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (23/3/2025).

2. Andalkan Kantor Perwakilan Perdagangan

Budi menjelaskan bahwa saat ini Indonesia memiliki 33 perwakilan perdagangan di luar negeri yang bertugas memperkenalkan produk-produk ekonomi kreatif kepada calon pembeli global. 

“Setiap bulan minimal dilakukan 33 kali pitching. UMKM mempresentasikan produknya, lalu perwakilan perdagangan kita membantu mencari buyer. Jika ada kecocokan, maka akan terjadi business matching,” jelasnya.

Budi memaparkan bahwa pada Januari 2025, program tersebut telah mencatat 32 kali business matching dan 40 kali pitching, dengan total transaksi mencapai USD5,2 juta. 

Sementara itu, pada Februari nilai transaksi mencapai USD3,5 juta. Namun, ia mengakui bahwa tren ini cenderung menurun karena jumlah UMKM yang siap ekspor masih terbatas.

3. Pasar Global 

Meskipun demikian, Budi optimistis bahwa dengan konsistensi dan peningkatan kapasitas UMKM, permintaan dari pasar global akan semakin meningkat. 

“Kalau UMKM kita konsisten, nanti akan ada repeat order. Tujuan utama kami bukan sekadar transaksi, tetapi bagaimana kita bisa mendorong UMKM dan industri kreatif agar bisa menembus pasar global,” ungkapnya.

 

Menurut Budi, selain mendorong transaksi, Kemendag juga fokus pada strategi branding agar produk ekonomi kreatif Indonesia semakin dikenal dunia. 

“Kita ingin produk-produk UMKM ini dikenal oleh negara lain. Dengan adanya transaksi, itu berarti produk kita diakui dan bisa bersaing di pasar global,” tutupnya.

Melalui program ini, pemerintah berharap semakin banyak UMKM di sektor ekonomi kreatif yang mampu menembus pasar internasional dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional. 

Sebelumnya, Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf)/Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta Kementerian Perdagangan (Kemendag) menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU). Kesepakatan ini bertujuan untuk memperkuat akses pasar bagi produk ekonomi kreatif, meningkatkan kesadaran akan keamanan siber, serta mendukung digitalisasi sektor ekonomi kreatif.

Topik Menarik