Warga Gaza Hadapi Kengerian Baru, Netanyahu: Serangan Ini Hanya Permulaan

Warga Gaza Hadapi Kengerian Baru, Netanyahu: Serangan Ini Hanya Permulaan

Berita Utama | sindonews | Rabu, 19 Maret 2025 - 06:15
share

Warga Palestina menghadapi kengerian baru saat Israel kembali melakukan serangan di Gaza.

Setelah dua bulan relatif tenang selama gencatan senjata, warga Palestina yang tercengang kembali menemukan diri mereka menggali orang-orang terkasih dari reruntuhan dan menggelar doa pemakaman untuk para korban tewas di kamar mayat rumah sakit saat Israel kembali menyerang Gaza.

“Apa yang terjadi pada kami adalah neraka. Neraka dalam arti kata yang sebenarnya,” ujar Zeyad Abed kepada The Associated Press, saat dia berdiri di antara sisa-sisa tenda yang menghitam di Khan Younis.

Di Rumah Sakit Nasser Khan Younis, pasien tergeletak di lantai, beberapa berteriak.

Seorang gadis muda menangis saat lengannya yang berdarah diperban. “Anak-anak yang terluka memenuhi bangsal anak-anak,” ungkap Dr Tanya-Haj Hassan, relawan di kelompok bantuan Medical Aid for Palestinians.

“Kami terbangun karena serangan udara yang dahsyat. Jendela-jendela berguncang, pintu-pintu terbuka,” papar dia kepada AP. “Pasien terus berdatangan sejak saat itu.”

"Tidak seorang pun ingin berperang," ungkap penduduk Palestina Nidal Alzaanin kepada AP dari Kota Gaza. "Semua orang masih menderita akibat bulan-bulan sebelumnya."

Fedaa Heriz, perempuan pengungsi di Kota Gaza, mengatakan kepada AP bahwa para korban tewas saat tidur sebelum waktu sahur menjelang puasa Ramadan.

"Mereka menyetel alarm untuk bangun sahur, dan mereka bangun karena sudah mati? Mereka tidak bangun?" teriak dia.

Fedaa Hamdan kehilangan suami dan kedua anaknya dalam serangan di Khan Younis. "Anak-anak saya meninggal saat mereka kelaparan," ujar dia, saat doa pemakaman dipanjatkan di atas jenazah mereka.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan udara hari Selasa di Gaza "hanya permulaan" dan semua perundingan gencatan senjata akan berlangsung "di bawah tembakan".

Dalam pernyataan yang direkam dan disiarkan di televisi nasional, Netanyahu mengatakan Israel akan terus maju hingga mewujudkan semua tujuan perangnya, menghancurkan Hamas dan membebaskan semua tawanan yang ditahan kelompok tersebut.

“Pembebasan sebelumnya membuktikan tekanan militer merupakan syarat yang diperlukan untuk membebaskan sandera,” ujar dia.

Sementara itu, juru bicara Hamas Abdel-Latif al-Qanoua mengatakan gerakan tersebut terus berhubungan dengan para mediator.

Dalam pernyataan di Telegram, al-Qanoua mengatakan kelompok tersebut “menangani dengan bertanggung jawab dan positif apa pun yang diusulkan untuk menghentikan agresi dan mencabut pengepungan.”

“Usulan (AS) ada di meja perundingan, dan Hamas tidak menolaknya dan menanganinya secara positif. Netanyahu melanjutkan perang untuk menggagalkan perjanjian tersebut,” ungkap dia.

Juru bicara tersebut menyimpulkan, “Kepentingan Hamas adalah kelanjutan perjanjian tersebut, dan Hamas akan terus berurusan secara fleksibel dan positif dengan para mediator untuk mengusir agresi terhadap rakyat kami dan memaksa pendudukan untuk mematuhi perjanjian tersebut.”

Topik Menarik