Libur Panjang Ramadhan, Mimpi atau Kenyataan?
LEBAK, iNewsLebak.id - Kementerian Agama saat ini tengah mengkaji wacana untuk memberikan cuti belajar selama satu bulan penuh kepada seluruh pelajar pada bulan Ramadhan 1447 Hijriah.
Wacana meliburkan sekolah selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan menjadi topik hangat yang tengah diperbincangkan luas di kalangan masyarakat Indonesia. Rencana ini memicu berbagai reaksi dan pendapat, baik yang mendukung maupun yang mempertanyakan dampaknya terhadap proses pembelajaran siswa. Berdasarkan kalender Hijriyah yang ditetapkan Kementerian Agama, bulan suci Ramadhan 2025 akan segera tiba, tepatnya pada tanggal 1 Maret. Namun, satu pertanyaan besar masih belum terjawab, yakni apakah sekolah akan diliburkan selama satu bulan penuh seperti yang ramai diperbincangkan?
Wakil Menteri Agama, Romo Syafi'i telah mengkonfirmasi adanya wacana untuk meliburkan sekolah selama satu bulan penuh pada Ramadhan 2025. Meskipun demikian, beliau juga menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada pembahasan lebih lanjut atau keputusan resmi terkait rencana tersebut di lingkungan Kementerian Agama. Wacana meliburkan sekolah satu bulan penuh selama Ramadhan 2025 masih dalam pembahasan di Kementerian Agama. Keputusan resmi akan segera diumumkan. Pengamat Sosial dan Keagamaan, Anwar Abbas, merespons positif ide ini, meyakini libur panjang akan memberikan kesempatan bagi siswa untuk lebih memahami esensi bulan suci, dikutip dari edukasi.sindonews.com.
Saat menjabat sebagai Presiden pada 1999, Gus Dur salah satu momen yang dikenang dalam kepresidenan adalah meluncurkan kebijakan unik dengan meliburkan sekolah selama satu bulan penuh Ramadhan. Beliau mendorong sekolah-sekolah untuk mengadakan pesantren kilat, sebuah langkah yang menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan agama. Keputusan ini juga sejalan dengan citra Gus Dur sebagai tokoh muslim yang moderat dan toleran, dikutip dari edukasi.okezone.com
Niat Kembangkan Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif, Alasan Dinas Pariwisata Polman Studi Tiru di Bali
Dengan munculnya wacana penerapan libur sekolah sebulan selama Ramadhan ini pun menuai pro dan kontra dari masyarakat. Beberapa guru berpendapat bahwa kebijakan libur sekolah selama Ramadhan perlu dievaluasi kembali. Mereka mengkhawatirkan potensi dampak negatif terhadap prestasi akademik siswa. Disisi lain, ada juga yang berargumen bahwa libur panjang ini akan memberikan kesempatan bagi siswa untuk lebih fokus pada aspek spiritual dan ibadah.