Prediksi Megathrust Selat Sunda Meledak, BRIN: Tsunami Bisa Capai 20 Meter

Prediksi Megathrust Selat Sunda Meledak, BRIN: Tsunami Bisa Capai 20 Meter

Berita Utama | inews | Minggu, 5 Januari 2025 - 07:59
share

JAKARTA, iNews.id - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meminta pemerintah pusat dan daerah meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini dengan ancaman gempa megathrust Selat Sunda meledak di selatan Jawa. Gempa yang dihasilkan bisa mencapai kekuatan Magnitudo 9,1.

Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa mengatakan, pentingnya mitigasi melalui pendekatan struktural dan non-struktural. Seperti meliputi pembangunan tanggul penahan tsunami, pemecah ombak, serta penataan ruang di kawasan pesisir dengan memperhatikan jarak aman 250 meter dari bibir pantai. 

"Pembangunan hutan pesisir atau vegetasi alami seperti pandan laut dan mangrove juga menjadi solusi berbasis ekosistem untuk meredam energi gelombang tsunami," ujar Rahma dalam keterangannya dikutip Minggu (5/1/2024).

Dia menyebut, gempa itu juga bisa menimbulkan bencana baru yaitu tsunami. Tsunami bahkan bisa menjalar ke Jakarta.

"Potensi megathrust ini dapat memicu goncangan gempa yang besar dan tsunami yang menjalar melalui Selat Sunda hingga ke Jakarta dengan waktu tiba sekitar 2,5 jam," kata Rahma.

Tsunami dengan ketinggian 20 meter bisa menghantam pesisir selatan Jawa. Lalu tsunami dengan ketinggian 3-15 meter di Selat Sunda dan sekitar 1,8 meter di pesisir utara Jakarta.

"Energi yang terkunci di zona subduksi selatan Jawa terus bertambah seiring waktu. Jika dilepaskan sekaligus, goncangan akan memicu tsunami tinggi yang bisa berdampak luas. Tidak hanya di selatan Jawa, tetapi juga di wilayah pesisir lainnya," katanya.

BRIN juga menemukan bahwa gempa megahtrust di selatan Jawa memiliki periode ulang sekitar 400-600 tahun. Gempa megathrust yang terakhir terjadi diperkirakan pada tahun 1699. BRIN menilai, saat ini energi yang tersimpan sudah mencapai titik kritis.

"Bencana seperti tsunami Aceh mengajarkan kita bahwa kesiapsiagaan dan mitigasi bencana adalah kunci untuk menyelamatkan nyawa," kata dia.

Topik Menarik