Richard Lee Respons Kritik Doktif Terkait Produk Skincare Miliknya
JAKARTA, iNewsTangsel - Dokter estetika sekaligus pengusaha bidang kecantikan, Dr. Richard Lee, memberikan tanggapan terkait kritik yang dilontarkan oleh Dokter Detektif (Doktif) terhadap produk Athena Skincare miliknya. Kritik tersebut menyangkut beberapa aspek produk, termasuk kandungan White Tomato, retinol, stem cell, dan DNA Salmon.
Dalam tayangan di kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Richard menjelaskan secara rinci untuk meluruskan sejumlah tuduhan yang dianggap tidak akurat.
Richard memulai klarifikasinya dengan membahas kandungan White Tomato dalam salah satu produknya. Ia menyesalkan ulasan Doktif yang lebih berfokus pada kemasan produk dibandingkan kandungannya. Menurut Richard, produknya mengandung glutation 500mg yang diekstrak dari White Tomato, sesuai dengan informasi pada label dan regulasi BPOM.
“Yang di-review itu kotaknya, stikernya, bukan isinya. Kalau ada bukti dari hasil lab bahwa glutation dari White Tomato tidak ada, baru saya setuju kalau disebut menipu,” jelasnya, dikutip dari kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Sabtu (14/12/2024).
Terkait produk Athena yang mengandung retinol, Doktif menyebut bahan ini berbahaya bagi ibu hamil dan menyusui. Namun, Richard membantah klaim tersebut dan menjelaskan bahwa retinol dalam kadar tertentu masih aman. Ia menegaskan bahwa semua produknya telah melalui uji klinis dan memenuhi standar keamanan.
“Saya bertanggung jawab penuh atas setiap produk Athena, dan saya selalu memastikan semuanya aman untuk konsumen,” tegas Richard.
Isu lain yang disoroti adalah penggunaan stem cell dalam produk Athena. Richard menyebut bahwa ia telah bekerja sama dengan salah satu laboratorium stem cell terbaik di dunia untuk penelitian dan pengembangan.
“Ini kolaborasi dengan laboratorium peringkat 10 besar dunia. Semua riset yang saya lakukan sudah sesuai regulasi internasional,” ungkapnya, sambil menunjukkan bukti berupa undangan kolaborasi dari laboratorium tersebut.
Klarifikasi juga disampaikan terkait produk Athena yang mengandung DNA Salmon. Richard mengakui bahwa produk tersebut berasal dari Korea Selatan dan bukan hasil inovasi Athena, seperti yang sempat ia klaim. Setelah BPOM melarang peredaran produk dengan kandungan DNA Salmon pada Februari 2024, Richard menyatakan bahwa ia langsung menghentikan penjualan pada Maret 2024.
“Saya bahkan menawarkan penggantian sebesar Rp100 juta per produk bagi konsumen yang masih membeli setelah tanggal tersebut melalui platform resmi saya,” ujar Richard.
Richard juga menyoroti pentingnya data yang valid dalam kritik terhadap produk. Ia menyayangkan jika kritik hanya didasarkan pada opini tanpa melibatkan bukti konkret, seperti hasil laboratorium.
“Siapa yang mendalilkan harus membuktikan. Saya akan lebih menghormati kritik yang dilandasi fakta ilmiah,” katanya.
Melalui klarifikasi ini, Richard berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada publik tentang produknya. Ia juga menegaskan komitmennya untuk selalu mengedepankan transparansi dan tanggung jawab dalam berbisnis.
“Kritik yang membangun selalu saya terima, tapi harus berbasis data. Saya ingin memastikan bahwa Athena Skincare tetap menjadi pilihan yang aman dan berkualitas bagi konsumen,” pungkasnya.