Pemberdayaan Ekonomi Jadi Strategi Pencegahan Radikalisme
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT ) bersama PT Permodalan Nasional Madani ( PNM ) memperkuat kerja sama strategis dalam upaya pencegahan radikalisme di Indonesia. Cara yang dilakukan adalah melalui program pemberdayaan ekonomi dan kewirausahaan.
Kedua lembaga tersebut berupaya menciptakan daya tangkal di masyarakat, khususnya di kalangan kelompok rentan.
Kepala BNPT, Komjen Pol Eddy Hartono, menyampaikan kolaborasi itu merupakan wujud nyata dari kehadiran negara dalam memberikan solusi atas berbagai tantangan sosial.
Kami bersyukur atas kolaborasi ini. Melalui kerja sama dengan PNM, kami dapat fokus pada program pencegahan dan deradikalisasi yang berorientasi pada pemberdayaan ekonomi. Program ini bertujuan untuk memastikan mitra-mitra deradikalisasi bisa kembali terintegrasi dengan masyarakat secara sosial dan ekonomi, ujar Eddy seperti dikutip, Selasa (10/12/2024).
2 Pemain Timnas Indonesia Masuk Tim Terbaik di Laga Pertama ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024
Dirinya juga menekankan pemberdayaan ekonomi adalah kunci dalam menciptakan stabilitas sosial. Melalui kewirausahaan, kesejahteraan keluarga dapat meningkat, yang pada akhirnya memperkuat ketahanan masyarakat terhadap pengaruh paham radikal, tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyoroti pentingnya data dari BNPT untuk memastikan program pemberdayaan berjalan tepat sasaran. Saat ini, PNM sudah hadir di 6.165 kecamatan di 452 kabupaten/kota di 36 provinsi. Namun, untuk meningkatkan efektivitas program, kami memerlukan informasi dari BNPT terkait situasi masyarakat di lapangan, kata Arief dalam kesempatan yang sama.
Untuk diketahui, kerja sama tersebut dimulai pada 2021, PNM telah memberikan pembiayaan kepada lebih dari 21,7 juta ibu rumah tangga yang menjadi mitra mereka. Arief juga menjelaskan bahwa pemberdayaan ekonomi menjadi bagian penting dalam strategi pencegahan radikalisme.
Dengan memperkuat ekonomi masyarakat, kita secara tidak langsung menciptakan daya tahan terhadap paham-paham negatif, ujarnya.
Kunjungan Presiden RI di Semarang, Polda Jateng Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Ruas Jalan Ini
Selain itu, dirinya juga menyebutkan bahwa kolaborasi ini telah memasuki fase baru yang lebih berorientasi pada aksi lapangan. Jika sebelumnya fokus kita pada pertukaran data dan informasi, kini kami bergerak ke aksi nyata, seperti program Desa Siap Siaga yang melibatkan masyarakat langsung, ungkapnya.
Salah satu fokus utama kerja sama ini adalah mendukung mitra deradikalisasi agar dapat berkontribusi kembali dalam masyarakat. Ke depan, BNPT dan PNM berencana untuk memperluas cakupan program tersebut.
Dirut PNM Arief juga menambahkan bahwa program ini tidak hanya menyasar penguatan ekonomi, tetapi juga memperkuat kohesi sosial. Dengan membangun kesejahteraan, kita juga mencegah munculnya kembali potensi radikalisme. Ekonomi yang kuat adalah fondasi bagi stabilitas masyarakat, tuturnya.
Kerja sama itu menjadi bukti pendekatan kolaboratif antara pemerintah dan lembaga keuangan dapat menciptakan solusi komprehensif untuk mengatasi radikalisme. Dengan mengintegrasikan pemberdayaan ekonomi dalam strategi pencegahan, BNPT dan PNM menunjukkan komitmen mereka dalam menciptakan Indonesia yang lebih aman dan sejahtera.