Kisah Menegangkan Mobil Presiden Soeharto Diisi Bensin Campur Minyak Tanah, SPBU-nya Langsung Ditutup

Kisah Menegangkan Mobil Presiden Soeharto Diisi Bensin Campur Minyak Tanah, SPBU-nya Langsung Ditutup

Berita Utama | inews | Senin, 18 November 2024 - 07:00
share

JAKARTA, iNews.id - Mobil kepresidenan merupakan kendaraan yang harus mendapatkan perawatan istimewa. Sebab, kendaraan tersebut akan digunakan kepala negara sehingga wajib mendapat pengamanan tingkat tinggi.

Namun, ada kisah menegangkan terjadi. Di mana mobil Presiden Ke-2 RI Soeharto diisi bensin campur minyak tanah. Ini diungkapkan Former Technician of Indonesia Presidential Vehicle, Jongkie Sugiarto.

Dia menuturkan kisah unik selama menjalani profesi sebagai teknisi mobil presiden. Momen paling menegangkan adalah saat mobil dinas Presiden Soeharto diisi bensin yang tercampur minyak tanah.

"Waktu itu (zaman Presiden Soeharto) ada kedatangan Presiden India. Maka kita persiapan di Bina Graha (kompleks Istana Kepresidenan). Saya diminta memberangkatkan mobil untuk nanti kepulangan dari Halim, Bapak Presiden," ujar Jongkie di Jakarta, belum lama ini.

Jongkie menyebutkan saat itu Soeharto menggunakan Mercedes-Benz S 600. Saat melakukan inspeksi untuk digunakan menjemput presiden India, ditemukan BBM tercampur minyak tanah.

"Hidupkan mesin, AC on, coba dites, kenapa bau minyak tanah? Matilah ini. Ternyata bensinnya kecampur minyak tanah. Jadi saya paksa buka dari bawah, keluarin semuanya, beli bensin yang baru. Saat itu namanya masih Super kalau nggak salah. Kita isi di pompa bensin daerah Tanah Abang," katanya.

Jongkie mengaku tak tahu apakah ada kesalahan prosedur saat pengisian BBM atau pihak SPBU berbuat curang. Tapi, setelah kejadian tersebut SPBU di wilayah Kali Kuning tempat mobil presiden mengisi BBM langsung ditutup keesokan harinya.

Petugas Paspampres sempat bertanya kepada Jongkie, apa yang bakal terjadi jika mobil tersebut berjalan dengan kondisi bensin bercampur minyak tanah dan tidak diketahui? Jongkie bilang sulit memperkirakannya, karena dirinya tidak tahu kadar minyak tanah yang tercampur.

"Paspampres tanya ke saya. Kalau itu enggak ketahuan, mogoknya di mana? Di waktu kosong saat berangkat ke Halim atau saat pulang? Udah ada isinya kan kalau perjalanan pulang, ada Presiden Soeharto, udah ada tamu negara. Dan, kira-kira di mana (mogoknya)? Di Semanggi kah, di Cawang kah, di Halim kah? Kita enggak tahu, karena kadar minyak tanahnya kan kita nggak tahu juga," ujar Jongkie.

Jongkie menyebutkan itu menjadi momen menegangkan karena saat melakukan inspeksi mobil tersebut tak lama lagi akan digunakan Presiden Soeharto.