Pastikan Bebas Penyakit, Sahat Lepas Ekspor Perdana Pakan Udang dan Benur Udang ke Brunei Darussalam
PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id – Indonesia mencatatkan pencapaian baru dalam sektor ekspor perikanan dengan pelepasan ekspor perdana pakan udang dan benur udang ke Brunei Darussalam.
Dalam acara yang berlangsung di Purwakarta, Jawa Barat, pada Jumat (15/10/2024), 42 ton pakan udang, 8 juta ekor benur, dan 400 ekor induk udang dengan total nilai ekonomi mencapai Rp. 1,66 Miliar dikirimkan sebagai bagian dari upaya perluasan akses pasar indonesia di dunia internasional.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean, yang secara langsung melepas komoditas ekspor yang telah memenuhi persyaratan kesehatan. Melalui sertifikat kesehatan yang diserahkan oleh Kepala Karantina Jawa Barat, Ahmad Rizal Nasution kepada eksportir, menjadi bukti bahwa pakan udang, benur udang dan induk udang yang dikirimkan bebas dari penyakit berbahaya, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh negara tujuan ekspor, dalam hal ini Brunei Darussalam.
“Dengan sertifikat kesehatan yang diserahkan hari ini, kami memastikan bahwa komoditas yang diekspor, baik itu pakan udang benur, maupun induk udang bebas dari penyakit berbahaya. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk menjaga kualitas dan reputasi Indonesia sebagai pemasok udang yang handal di pasar internasional,” Ungkapnya.
Sahat menekankan pentingnya peran Badan Karantina Indonesia dalam memastikan bahwa seluruh komoditas perikanan yang diekspor dari Indonesia, khususnya udang, memenuhi standar kualitas dan kesehatan yang tinggi. “Komoditas udang adalah salah satu andalan ekspor perikanan Indonesia. Badan Karantina Indonesia sangat berhati-hati dalam memastikan bahwa induk udang dan benur yang diekspor bebas dari penyakit yang dapat merugikan industri perikanan,” Ujar Sahat.
Andi Arwin Azis Harap Gerakan Pangan Murah Stabilkan Harga dan Kendalikan Inflasi di Makassar
Terkait data ekspor udang Indonesia, lanjut Sahat, Indonesia mencatatkan nilai ekspor sebesar 2,23 juta dolar AS pada tahun 2021. Meskipun terjadi penurunan pada tahun 2023, sektor udang tetap menjadi primadona ekspor perikanan Indonesia. Ia menambahkan bahwa Badan Karantina Indonesia terus berupaya untuk mendukung keberlanjutan industri ini melalui pemenuhan persyaratan kesehatan yang ketat bagi impor induk udang dan pemantauan penyakit di hatchery-hatchery udang di Indonesia.
Sahat juga menyampaikan apresiasi kepada PT. Suri Tani Pemuka, eksportir yang berhasil mengirimkan pakan udang benur, dan induk udang dalam ekspor perdana ini. “Kami ucapkan selamat kepada PT. Suri Tani Pemuka atas pencapaian ini. Semoga ekspor perdana ini menjadi langkah awal untuk ekspor-ekspor berikutnya dan turut menghidupkan kembali industri perikanan Indonesia,” tambahnya.
Dengan dukungan yang kuat dari Badan Karantina Indonesia dan komitmen tinggi dari sektor swasta, Indonesia berharap dapat terus memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam pasar global komoditas perikanan, khususnya udang. Turut hadir dalam acara kali ini Deputi Bidang Karantina Ikan, Drama Panca Putra, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistiyo, jajaran pimpinan daerah Purwakarta, Kepala Bea Cukai Purwakarta dan Direktur PT Suri Tani Pemuka, Jonny Susanto. ***