Iran Rekrut Warga Israel Jadi Mata-Mata, Kumpulkan Data Pangkalan Militer hingga Iron Dome

Iran Rekrut Warga Israel Jadi Mata-Mata, Kumpulkan Data Pangkalan Militer hingga Iron Dome

Berita Utama | inews | Selasa, 22 Oktober 2024 - 07:00
share

TEL AVIV, iNews.id - Tujuh warga Israel ditangkap badan keamanan dalam negeri Shin Bet atas tuduhan menjadi agen intelijen Iran. Mereka bertugas mengumpulkan data-data penting untuk diberikan kepada Iran.

Shin Bet bersama kepolisian mengklaim berhasil membongkar jaringan mata-mata tersebut, bagian dari upaya Iran merekrut warga Israel untuk kepentingan spionase. Tujuh warga Israel yang ditangkap tersebut tinggal di wilayah utara Israel, termasuk Kota Haifa. Kota itu dekat dengan perbatasan Lebanon.

Hasil penyelidikan mengungkap, mereka mengumpulkan informasi intelijen mengenai pangkalan militer Israel serta infrastruktur energi dan pelabuhan.

Kepolisian Israel menyatakan, kejahatan terhadap keamanan tersebut merupakan salah satu pelanggaran paling serius yang pernah terjadi di Israel. Terlebih kondisi negara sedang perang.

"Penilaiannya adalah aktivitas anggota jaringan tersebut telah menyebabkan kerusakan keamanan negara," kata seorang sumber pejabat senior Shin Bet, dikutip Selasa (22/10/2024).

Menurut kepolisian Zionis, di antara pelaku adalah dua anak di bawah umur. Mereka ditugaskan badan intelijen Iran untuk melakukan ratusan tugas pengumpulan informasi di pangkalan militer seluruh Israel.

Sasarannya termasuk pembangkit listrik di Kota Hadera, pangkalan militer dengan penekanan pada angkatan udara dan angkatan laut, serta baterai pertahanan udara Iron Dome.

Mereka dibayar ratusan ribu dolar AS yang sebagian menggunakan mata uang kripto.

"Sebagai bagian dari penyelidikan, banyak materi yang disita dikumpulkan oleh anggota jaringan dan diserahkan kepada agen Iran," kata sumber Shin Bet lainnya.

Motif aktivitas spionase itu semata-mata keserakahan akan uang yang dampaknya merugikan Israel dan warganya.

Pada September lalu, dinas keamanan Israel menangkap seorang warga Israel atas dugaan rencana pembunuhan terhadap beberapa pejabat terkemuka, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Topik Menarik