4 Penyebab Ukraina Tak Maksimal Manfaatkan Jet Tempur F-16

4 Penyebab Ukraina Tak Maksimal Manfaatkan Jet Tempur F-16

Berita Utama | sindonews | Jum'at, 18 Oktober 2024 - 04:40
share

Gelombang pertama F-16, yang dikirim ke militer Ukraina pada akhir Juli, gagal mengubah situasi di medan perang yang menguntungkan rezim Kiev. Apalagi, Angkatan Udara Ukraina mengonfirmasi bahwa salah satu jet tersebut jatuh hanya beberapa minggu setelah pengiriman gelombang pertama.

4 Penyebab Ukraina Tak Maksimal Manfaatkan Jet Tempur F-16

1. AS Ubah Skema Pelatihan Pilot F-16

Amerika Serikat telah mengubah programnya untuk melatih pilot Ukraina menerbangkan jet tempur F-16, dengan menambahkan "kadet yang lebih muda" tanpa pengalaman terbang sebelumnya, Wall Street Journal mengutip pernyataan pejabat yang tidak disebutkan namanya.

"Ini campuran. Beberapa pilot berpengalaman, dan kami masih menerima pilot yang lebih berpengalaman. Namun, ada juga yang tidak memiliki pelatihan dan pengalaman pilot seperti itu," kata salah satu pejabat.

2. Tidak Bisa Mengoperasikan Satu Skuadron F-16

Keputusan untuk memfokuskan kembali pelatihan pada kadet daripada anggota angkatan udara yang berpengalaman dapat memperpanjang jangka waktu ketika rezim Kiev dapat mulai mengoperasikan satu skuadron penuh F-16 di medan perang "selama beberapa bulan," menurut sumber tersebut.

Mereka berpendapat bahwa bahkan sebelum keputusan diambil, Ukraina hampir tidak akan memiliki 20 F-16 dan 40 pilot untuk mengoperasikannya hingga musim semi atau musim panas tahun depan paling cepat.

Baca Juga: Sudah Hampir Kalah, tapi Presiden Ukraina Sampaikan 8 Rencana Kemenangan

3. Banyak Pilot Ukraina Tak Bisa Berbahasa Inggris

Orang dalam juga mengatakan bahwa langkah untuk mengubah program pelatihan adalah hasil dari kurangnya pilot Ukraina yang berpengalaman "dengan kemampuan bahasa Inggris yang memadai yang dapat disisihkan dari medan perang."

4. Adanya Ancaman Perang Nuklir dari Rusia

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov sebelumnya memperingatkan Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya bahwa Moskow menganggap keberadaan F-16 berkemampuan nuklir di Ukraina sebagai ancaman nuklir.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada gilirannya menekankan bahwa jet F-16 yang dipasok Barat ke Ukraina tidak akan memiliki kekuatan untuk mengubah situasi di medan perang.

Ia memperingatkan bahwa jika jet tempur ini dikerahkan dari wilayah negara ketiga, mereka akan dianggap sebagai target yang sah bagi pasukan Rusia. Presiden lebih lanjut menyatakan bahwa F-16, seperti peralatan Barat lainnya yang dikirim ke Kiev, akan dihancurkan.

Topik Menarik