Kepala BNPT Dukung Pengembangan Nilai Kearifan Lokal Generasi Muda
BANDUNG, iNews.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Eddy Hartono membuka secara resmi kegiatan Youth of Indonesia (YoI) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Barat yang dilaksanakan di Aula Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung pada Rabu (16/10/2024).
Dalam sambutannya, Eddy mengungkapkan bahwa BNPT akan terus mendukung pengembangan generasi muda untuk memelihara nilai-nilai budaya kearifan lokal agar tidak tergerus dengan budaya-budaya yang menyimpang dengan kultur budaya Indonesia.
"YOI ini adalah salah satu wadah untuk kita mengembangkan generasi muda. Kedepan kita siapkan agendanya agar nilai-nilai kearifan lokal didaerah terpelihara dengan baik supaya tidak tergerus dengan budaya-budaya lain yang tidak sesuai dengan budaya kita," tuturnya.
Lebih lanjut, Kepala BNPT ke-7 tersebut juga menjelaskan bahwa kegiatan yang melibatkan beberapa pihak ini, mulai dari UPI, unsur forkopimda, Kodam dan juga Kedeputian bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi diharapkan mampu memininalisir kemungkinan terpaparnya generasi muda dari paham radikal terorisme melalui penekanan nilai-nilai kebudayaan.
"Penangkalan terhadap pencegahan radikal terorisme melalui kerja sama dengan menekankan nilai-nilai kebudayaan Indonesia ini supaya paham-paham ini (Intoleran Radikal Terorisme) bisa kita reduksi, sehingga diharapakan generasi muda tidak lagi terpapar dengan paham radikal terorisme," katanya.
Selaku tuan rumah dari kegiatan ini, Wakil rektor UPI, Prof. Dr. Didi Sukyadi, M.A., menuturkan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk diselenggarakan. Terlebih lagi kegiatan ini melibatkan mahasiswa dan siswa yang menjadi salah satu kelompok rentan kemungkinan terpapar paham-paham radikal terorisme yang tinggi.
"Ini merupakan kegiatan yang sangat penting melibatkan para mahasiswa dan para siswa SMA sederajat untuk bersama-sama membantu berupaya untuk mencegah terorisme," ucapnya.
Dirinya menambahkan bahwa terorisme merupakan kejahatan yang dapat mengancam siapapun, dimanapun dan kapanpun sehingga para generasi muda harus meningkatkan kesadaran akan penyebaran paham-paham tersebut yang bisa menyusup bahkan melalui smartphone.
"Oleh karena itu kita harus pahami bahwa terorisme itu tidak hanya menyerang fisik, tetapi menyerang hati kita. Menyerangnya bisa dari mana saja bisa dari kiri bisa dari kanan bahkan bisa setiap saat dari genggaman kita melalui HP yang kita pegang," ujarnya.