Teknologi VATS, Harapan Baru untuk Pengobatan Penyakit Paru

Teknologi VATS, Harapan Baru untuk Pengobatan Penyakit Paru

Berita Utama | tangsel.inews.id | Selasa, 15 Oktober 2024 - 14:50
share

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Penyakit paru-paru merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang dihadapi masyarakat saat ini. Seiring perkembangan teknologi medis, berbagai inovasi terus dikembangkan untuk memberikan perawatan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Salah satu teknologi yang kini semakin populer dalam bidang bedah toraks adalah Video-Assisted Thoracoscopic Surgery (VATS).

Ahli pulmonologi, Prof Dr dr Allen Widysanto SpP menjelaskan, teknologi VATS adalah teknik bedah minimal invasif yang memungkinkan dokter melakukan prosedur melalui sayatan kecil, menggunakan kamera dan peralatan khusus untuk meminimalkan trauma pada tubuh pasien. Teknik ini terbukti mampu mempercepat waktu pemulihan, mengurangi rasa sakit, dan mengurangi risiko komplikasi jika dibandingkan dengan metode bedah konvensional. Sehingga memberikan memberikan keuntungan yang signifikan bagi pasien. 

“Teknik ini memungkinkan kami untuk melakukan pengobatan dengan cara yang lebih nyaman bagi pasien, mempercepat pemulihan, dan mengurangi risiko komplikasi pascaoperasi. Selain itu, telnologi ini juga membantu dalam mendeteksi dan menangani berbagai penyakit paru, seperti kanker paru, infeksi, dan penyakit lainnya,” kata dokter Spesialis Paru Siloam Hospitals Lippo Village dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (15/10/2024). 

Sementara itu, dr. Maulidya Ayudika Dandanah, SpBTKV (K), FIHA, spesialis bedah kardiotoraks dan vaskular menambahkan, teknologi ini merupakan langkah maju dalam pengobatan penyakit paru dan rongga dada. Prosedur ini memungkinkan para dokter untuk menangani berbagai kondisi paru dan rongga dada dengan lebih efisien dan cepat, membantu pasien untuk kembali ke kehidupan normal. 

“Prosedur teknologi ini mencerminkan kemajuan dalam pengobatan penyakit paru yang menekankan pendekatan yang lebih presisi dan berpusat pada pasien. Melalui prosedur minimal invasif ini, pasien mendapatkan pilihan perawatan yang lebih efektif, sayatan lebih kecil, rasa nyeri yang minimal, pemulihan lebih cepat dan dalam kasus di mana pendeteksian dini dapat dilakukan,” pungkas dr. Maulidya. 

Topik Menarik